Singaraja  (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika secara intensif terus memantau bencana alam tanah longsor, banjir bandang, angin puting beliung dan gelombang pasang yang terjadi di sejumlah kabupaten. Setelah sebelumnya langsung menerjunkan tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas PU Bali dengan alat berat untuk evakuasi serta membersihkan longsoran, secara bersamaan Gubernur juga mengintruksikan Dinas Sosial Provinsi Bali untuk menyalurkan bantuan logistik bagi masyarakat yang tertimpa bencana. Terkait dengan serentetan bencana yang melanda Bali, Gubernur Mangku Pastika menghimbau agar seluruh masyarakat Bali meningkatkan kewaspadaan serta meningkatkan sradha bhakti guna memohon kerahayuan alam semesta.

Hingga Kamis (15/3), Dinas Sosial Provinsi Bali telah menyalurkan 5,9 ton beras ke sejumlah lokasi bencana. Selain beras, Pemprov Bali juga memberikan bantuan sembako berupa makanan siap saji berupa sarden dan minyak kepala. Untuk kebutuhan sandang, Pemprov juga memberikan selimut, pakaian sekolah, kain batik, sarung dan daster. Demikian penjelasan Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali Drs. I Ketut Susrama di sela-sela penyerahan bantuan sembako bagi korban gelombang pasang di Desa Pengastulan, Kabupaten Buleleng, Kamis (15/3).

Dijelaskan Susrama, sesuai dengan instruksi Gubernur, pihaknya langsung turun ke lapangan guna mendata kondisi serta kerugian yang dialami masyarakat akibat bencana. Sesuai protap tanggap darurat, Dinas Sosial langsung menyalurkan bantuan berupa sembako bagi korban bencana. Dijelaskan Susrama, untuk bencana kali ini pihaknya sudah menyalurkan bantuan tanggap darurat ke sejumlah desa diantaranya Pedawa, Pucak Sari yang terkena angin kencang. Bantuan juga diberikan kepada wilayah yang kena bencana banjir dan tanah longsor diantaranya Banyu Poh, Patas, Sanggalangit dan Gerokgak. Khusus untuk Kabupaten Bangli, Dinas Sosial masih melakukan pendataan dan segera menyalurkan bantuan tanggap darurat.

Khusus untuk Kamis (15/3), Dinas Sosial menyerahkan bantuan sembako bagi korban gelombang pasang di Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt. Akibat gelombang pasang yang terjadi pada Rabu (14/3) siang, sedikitnya 153 rumah warga yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan rusak parah dan tergenang air laut.

Dari jumlah tersebut, 30 rumah rusak parah dan 12 lainnya hanyut tak berbekas. Satu bale banjar juga rusak parah akibat amukan gelombang tinggi tersebut. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Bantuan sembako diterima oleh Putu Suecana, salah seorang anggota nelayan Banjar Sari, Desa Pengastulan. Mewakili rekan-rekannya, Suecana mengucapkan terima kasih atas perhatian Pemprov Bali. Sementara gelombang pasang masih berlanjut, dia dan teman-temannya belum bisa melaut untuk mencari ikan tangkapan. “Jadi, bantuan sembako ini sangat bermanfaat bagi kami,” imbuhnya.

Khusus untuk gelombang pasang yang melanda Desa Pengastulan merupakan bencana kali ke dua setelah kejadian serupa tahun lalu. Karenanya, Dinas Sosial Pemprov Bali mulai menjajaki kemungkinan relokasi warga melalui program bedah rumah. Selain Dinas Sosial Provinsi Bali, bantuan kepada korban gelombang pasang juga diberikan oleh BPBD Provinsi Bali berupa 5 dus makanan siap saji dan 10 paket family kids. Bantuan tanggap darurat ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang tertimpa bencana. IKA-MB