Mangku Pastika1

Buleleng (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika minta jajarannya aktif melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program Bali Mandara Jilid II yang sedang berjalan. Pelaksanaan program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) menjadi sorotan Pastika saat melakukan peninjauan ke Simantri 051 yang dikelola Gapoktan Bhakti Lestari Desa Les, Kabupaten Buleleng Minggu (6/7).
Dijelaskannya, selain sebagai upaya membangkitkan sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani, upaya pelestarian populasi sapi Bali juga menjadi semangat awal diluncurkannya program Simantri.
Namun demikian, pelaksanaannya di lapangan tetap harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan di tiap wilayah yang memiliki karakteristik berbeda. “Jadi paket Simantri itu tak harus dipaksakan sapi. Bisa ada altermatif lain seperti kambing, babi, ayam atau bebek misalnya,” ujarnya. Hal ini diungkapkan Pastika menyikapi belum optimalnya pemanfaatan hasil olahan seperti bio urine dan kompos  di Simantri 051. “Karena memang di sini adalah areal perkebunan, jadi pemanfaatan bio urinenya belum begitu banyak,” ujarnya.
Ke depannya, dia mengingatkan instansi terkait agar melakukan cek dan ricek terlebih dahulu dalam menentukan lokasi Simantri. “Jangan dipaksakan. Kalau dalam perjalanannya tak berkembang, cepat evaluasi atau dimodifikasi,” ujarnya
Gubernur mengharapkan, ke depannya program Simantri digarap lebih inovatif agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat, khususnya para petani. Lebih dari itu, program ini juga diharapkan mampu mengembalikan kejayaan populasi sapi Bali di daerah ini. Karena faktanya, saat ini populasi sapi Bali justru terbanyak ada di Sulawesi Selatan dan NTB. AD-MB