Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta media massa turut mengkritisi pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-35 supaya ke depan menjadi lebih baik.

“Mumpung baru hari pertama, jika ada hal-hal yang kurang baik, langsung saja dimuat di media supaya bisa segera diperbaiki,” katanya di sela-sela meninjau pelaksanaan PKB di Denpasar, Minggu (16/6).

Dia mempersilakan media untuk membeberkan jika terdapat kelemahan dan kekurangan dalam pelaksanaan ajang kesenian terbesar tahunan di Bali itu.

Dalam peninjauan ini, ia juga menyoroti areal di dekat jembatan menuju Wantilan Taman Budaya yang terdapat genangan air. Pastika langsung meminta Kadisbud Bali supaya setelah selesai pelaksanaan PKB tahun ini segera dipaving.

“Dengan demikian, kalau hujan tidak becek, termasuk di areal stan kuliner. Kalau hujan dan becek, tentu tidak nyaman orang makan,” ucapnya.

Namun secara umum, Pastika menilai stan pameran pada PKB kali ini sudah lebih tertib, lebih rapi dan lebih lengkap dibandingkan tahun lalu. “Memang kita harus belajar dari kesalahan, kelemahan masa lalu yang harus diperbaiki dan tahun depan harus lebih baik lagi,” ucapnya.

Mantan Kapolda Bali inipun sudah mempertimbangkan untuk membangun tempat pertunjukan yang tertutup berkaca dari pengalaman pembukaan PKB pada Sabtu (15/6) yang diwarnai hujan.

“Tetapi memang alam dari pertunjukan Bali itu harus terbuka, itu karena menyerap taksu atau vibrasi spiritualnya alam. Mungkin suatu saat perlu juga tertutup kalau cuaca benar-benar tidak memungkinkan,” ujarnya.

Pada kesempatan ini, Pastika juga menyampaikan ucapan apresiasi dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas pelaksanaan pembukaan PKB ke-35 dan ucapan terima kasih pada para seniman.

“Presiden mengakui sendiri sangat menikmati karena melihat para penabuh dan pelaku dari pertunjukan sama sekali tidak berubah penampilannya meskipun saat itu hujan deras dan Presiden salut sekali,” ujarnya.

Dengan demikian, kata dia, Presiden SBY juga mulai paham bahwa itulah taksu atau getaran spiritual yang menjiwai setiap penampilan di Bali.

“Apalagi pertunjukan yang memuat nilai-nilai moral, etika, agama yang sangat kental dan beliau sangat mengapresiasi,” katanya.

Ia menambahkan, masyarakat Bali dan para seniman pantas pula untuk mengapresiasi Presiden sebagai seseorang yang sangat menghargai dan mengapresiasi seni dan budaya. Itu terbukti walaupun hujan tetap duduk dan tidak bergerak serta menikmati pertunjukan.

Pada peninjauan ini, Pastika didampingi Nyonya Ayu Pastika menyempatkan mengunjungi stan pameran kartun dan membeli kuliner tradisional Bali “jaja laklak”.

Hadir pula Sekda Bali Cokorda Ngurah Pemayun, Kadisbud Bali Ketut Suastika, Kadiskes Bali dr Ketut Suarjaya, Kepala UPT Taman Budaya Ketut Mantara Gandhi dan Karo Humas Pemprov Bali Ketut Teneng. PKB ke-35 berlangsung dari 15 Juni-13 Juli 2013 di Taman Budaya Denpasar. INT-MB