Denpasar (Metrobali.com) –

Grab Indonesia hari ini meluncurkan #TerusUsaha, sebuah solusi yang didedikasikan untuk membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Bali agar dapat beradaptasi dan berkembang di era tatanan baru pasca COVID-19. Program ini mencakup berbagai inisiatif akselerasi khusus untuk melatih dan meningkatkan keterampilan UMKM, iklan gratis untuk membantu mereka meningkatkan visibilitas secara online sehingga dapat meningkatkan penjualan, juga microsite yang dirancang khusus bagi UMKM untuk memberikan tips dan juga pengetahuan lainnya agar mereka dapat mengembangkan bisnisnya. #TerusUsaha merupakan kelanjutan dari komitmen jangka panjang Grab untuk mempercepat digitalisasi bisnis tradisional dan kecil, sekaligus mendukung program #BanggaBuatanIndonesia milik pemerintah.

Dr. Ir. I Wayan Koster, M.M., Gubernur Bali, yang diwakili oleh Ir. I Gde Wayan Samsi Gunarta MAPPL.SC, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali menyambut baik berbagai solusi yang dihadirkan oleh Grab dalam Program #TerusUsaha yang diluncurkan di Bali. “Karena pandemi ini, roda perekonomian Provinsi Bali yang ditopang oleh pariwisata merasakan dampak yang sangat luar biasa. Rangkaian solusi dari Grab ini sejalan dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Bali dalam hal pemulihan dampak COVID-19, salah satunya meliputi relaksasi peningkatan kualitas SDM, bantuan teknologi, promosi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), karena kami percaya bahwa UMKM merupakan penyelamat perekonomian. Semoga inovasi program dari Grab ini juga dapat membantu para pelaku usaha dan UMKM lebih siap menghadapi tatanan kehidupan baru dan memanfaatkan IT sebaik-baiknya. Pemerintah pun tidak lupa mengajak masyarakat dan pelaku UMKM di Bali agar dapat memanfaatkan program digitalisasi yang ditawarkan oleh Grab dengan baik.”

Sebagai salah satu destinasi wisata terbaik di Indonesia, 52% pendapatan ekonomi Bali disumbang oleh sektor pariwisata. Sektor ini juga memastikan banyak UMKM dan pekerja lepas bermunculan dan bertumbuh di Bali pada beberapa tahun terakhir, termasuk sektor kerajinan, kuliner dan busana. Saat pandemi menyerang, kedua sektor ini menjadi lesu. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, tercatat adanya penurunan jumlah wisatawan sebesar 88,9% pada bulan Mei 2020. Padahal, UMKM dan pekerja lepas telah menyumbangkan kontribusi ekonomi yang signifikan bagi Bali. Jika kita berkaca pada tahun 2019, riset Tenggara dan CSIS menunjukkan kontribusi ekonomi kedua sektor ini yang didukung oleh teknologi Grab adalah sebesar Rp 889 miliar. Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan mendesak terhadap digitalisasi, baik dari sisi pemberian pelatihan dan penyediaan platform teknologi agar lebih banyak UMKM di Bali yang bisa merangkul digitalisasi dan bertahan di era new normal ini.

Halim Wijaya, Head of East Indonesia Grab Indonesia, menjelaskan komitmen Grab dalam mendorong bisnis kecil dan tradisional di Bali untuk bertransformasi digital. “Para pelaku usaha dari semua sektor termasuk pariwisata di Bali jelas terkena imbas dari pandemi yang terjadi. UMKM tentunya diharapkan bisa menjadi sektor lokomotif, atau penggerak ekonomi di Bali. Digitalisasi menjadi sebuah hal yang mendesak, mengingat perubahan perilaku konsumen yang tengah terjadi, sekaligus manfaatnya untuk menghemat waktu dan biaya operasional.

Program #TerusUsaha yang kami hadirkan di Bali bertujuan mendukung percepatan digitalisasi UMKM melalui rangkaian pelatihan dan pemanfaatan teknologi yang sejalan dengan komitmen jangka panjang GrabForGood. Kami berharap pelaku industri pariwisata dan UMKM di Bali bisa bangkit dan siap menyambut siklus bisnis baru di era new normal ini dengan teknologi,” jelasnya. (hd)