PADI2

Denpasar (Metrobali.com)-

Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani Bali selama Oktober 2014 mengalami kenaikan sebesar 3,31 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

“Demikian pula di tingkat penggilingan terjadi kenaikan sebesar 3,21 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Selasa.

Ia menjelaskan harga gabah tersebut berada di atas harga patokan pemerintah (HPP), yakni di tingkat petani sebesar 4.091,44 per kilogram dan di tingkat penggilingan Rp4.164,42/kg.

Transaksi gabah kering panen tertinggi di tingkat petani terjadi di Kabupaten Karangasem sebesar Rp5.030,00/kg untuk varietas cigeulis, sedangkan harga terendah terjadi di Kabupaten Badung, yakni Rp3.562,00/kg untuk varietas ciherang.

Panasunan Siregar menambahkan bahwa petani produsen gabah di Bali umumnya menjual gabah dalam bentuk GKP. Berdasarkan pemantauan pada bulan Oktober 2014 ditemukan 25,74 persen petani menjual gabah di luar kualitas, yakni kualitas rendah dengan kadar air di atas 25 persen atau kadar kotoran lebih dari 10 persen.

Kondisi demikian meningkat dari bulan September 2014 yang hanya ditemukan 6,67 persen petani menjual gabah kualitas rendah.

Padahal, petani dituntut lebih kreatif untuk mengolah hasil panen, khususnya gabah sehingga harganya menjadi lebih mahal dan berkurangnya jumlah petani menjual gabah kualitas rendah.

Panasunan Siregar mengatakan bahwa petani untuk menghasilkan gabah kering panen yang berkualitas itu harus bekerja ekstra dengan cara menjemur di bawah sinar matahari karena cuaca untuk itu sangat mendukungnya.

Padahal, Dinas Pertanian setempat telah berusaha menyosialisasikan agar petani menjual gabah kualitas GKP sehingga harganya menjadi lebih mahal.

Musim kemarau panjang yang dirasakan petani Bali. Namun, kata dia, tidak menyurutkan bagi pemilik sawah di kawasan pengairan irigasi di Mengwi, Kabupaten Badung untuk menanam padi, bahkan sekarang mulai panen dengan produksi relatif cukup bagus.

Ratusan hektare tanaman padi milik petani, lanjut dia, kini panen di sejumlah areal subak (organisasi irigasi tradisional) di daerah tetangganya sudah ada yang panen dengan produksi bertambah banyak dan kualitas gabah rata-rata lebih baik. AN-MB