Politisi Partai Golkar Nudirman Munir

Jakarta (Metrobali.com)-

Politisi Partai Golkar Nudirman Munir meminta partainya mengubur mimpi untuk mencalonkan tokohnya sebagai presiden pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014.

“Lebih baik Golkar mengajukan cawapres saja. Golkar punya enam hingga tujuh orang kandidat terkuat sebagai cawapres,” kata Nudirman di Jakarta, Jumat (16/5).

Ia menyebutkan kandidat tersebut antara lain Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, dan Jusuf Kalla.

Nudirman menyinggung Golkar yang selama era reformasi tidak pernah menang dalam Pemilu Presiden.

Oleh karena itu, katanya, Golkar harus mencari duet yang bisa menjadi pemenang.

Nurdin juga menyebut soal keberanian Golkar pada masa kepemimpinan Akbar Tandjung yang berani mengusung pasangan di luar kader Golkar yaitu pasangan Megawati dan Hasyim Muzadi di Pilpres 2004.

“Lalu kenapa sekarang tidak seberani seperti itu lagi, misalnya Golkar mendukung Abraham Samad menjadi Presiden lalu Priyo Budi Santoso menjadi cawapres. Ini kalau hitung-hitungan ini dilakukan sebenarnya Golkar akan tambah menarik,” katanya.

Ia mengatakan Golkar terlalu percaya terhadap kader-kader dan akibatnya mereka mencalonkan menjadi presiden sendiri-sendiri misalnya pada masa lalu Wiranto.

Sementara itu pengamat politik Forima, Dicky Andika, mengatakan bakal capres Prabowo atau Joko Widodo memiliki peluang menang yang sama besar, jika mengambil cawapres dari Partai Golkar.

Ia mengatakan dengan perolehan suara 14 persen, Partai Golkar yang solid akan dapat memberikan dukungan yang luar biasa besar kepada pasangan yang diusungnya.

Ia menyebut akan lebih baik jika Golkar mengusung figur muda, yang ditawarkan ke koalisi seperti Priyo Budi Santoso.

Priyo dinilai sebagai representasi tokoh muda, tegas dan cepat dalam mengambil keputusan, memiliki ketajaman visi tentang birokrasi dan pemerintahan daerah serta pertahanan.

Menurut dia, Golkar harus benar-benar melakukan perhitungan secara cermat untuk memenangkan pemilu agar bisa masuk pemerintahan mendatang.

Sementara Dosen Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing berpendapat paling tidak ada tiga nama dari Golkar yang sangat layak menjadi cawapres yaitu Jusuf Kalla, Akbar Tanjung dan Priyo Budi Santoso.

Jika Golkar mengusung cawapres muda, seperti Priyo maka sebaiknya berlabuh ke PDI Perjuangan untuk berkoalisi.

“Sejatinya Golkar mengusung cawapres muda karena perubahan sosial itu dimotori oleh tokoh muda, jadi alangkah baiknya Golkar menawarkan ke PDI Perjuangan cawapres muda,” kata Emrus.

Komposisi Jokowi-Priyo Budi Santoso yang keduanya dari tokoh muda memberikan warna baru, semangat luar biasa, inovatif dan kreatif dalam memecahkan berbagai persoalan bangsa yang semakin kompleks.

Pertemuan ormas-ormas Partai Golkar yang tergabung dalam Hasta Karya, sudah menyebutkan enam nama cawapres yang akan dibahas di rapimnas. Mereka adalah Jusuf kalla, Akbar Tandjung, Luhut, Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, dan Ginadjar Kartasasmita. AN-MB