Foto: Ketua DPD PSI Kota Denpasar Gede Eka Wijaya Patriana bersama Ketua DPW PSI Provinsi Bali I Nengah Yasa Adi Susanto saat menyampaikan dukungan kepada IGN Jaya Negara sebagai Bakal Calon Walikota Denpasar dari PDI Perjuangan.

Denpasar (Metrobali.com)-

Partai Golkar Provinsi Bali membangun komunikasi politik dengan empat partai politik (parpol) yakni NasDem, Demokrat, Hanura dan PSI (Partai Solidaritas Indonesia) untuk membentuk satu koalisi dalam menghadapi Pilkada Serentak di enam kabupaten/kota di Bali September 2020 mendatang.

Enam daerah yang menggelar Pilkada Serentak September ini yakni Denpasar, Badung, Tabanan, Jembrana, Bangli dan Karangasem.

Namun tampaknya untuk Pemilihan Walikota (Pilwali) Denpasar rencana Golkar tidak akan berjalan mulus. Sebab PSI sendiri sebelumnya sudah tegas menyatakan mendukung Bakal Calon Walikota Denpasar dari PDI Perjuangan yakni I Gusti Ngurah Jaya Negara. Itu artinya PSI merapat berkoalisi dengan PDI Perjuangan.

Penegasan koalisi dengan PDI Perjuangan di Pilwali Denpasar kembali disampaikan Ketua DPD PSI Kota Denpasar Gede Eka Wijaya Patriana saat ditanya tanggapan soal rencana koalisi yang digalang Golkar Bali.

“Untuk Denpasar sudah fixed dan final kami koalisi dengan PDIP Usung Pak Jaya Negara,” kata Eka Jumat (13/3/2020).

Ia menegaskan untuk Pilwali Denpasar, saat ini PSI Denpasar tetap berpegang keputusan rapat dan survey internal yang hasilnya mayoritas memilih sosok Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara sebagai Bakal Karangasem Calon Walikota Denpasar.

Hal ini juga mengingat di PSI sistemnya adalah Bottom Up sehingga aspirasi kader dari bawah menjadi pertimbangan utama. “Selain karena Pak Jaya Negara yang memang menurut kami adalah sosok yang sesuai dan paling tepat memimpin Kota Denpasar,” tegas Eka.

Hal senada disampaikan Ketua DPW PSI Provinsi Bali I Nengah Yasa Adi Susanto saat dikonfirmasi terpisah. “Khusus Denpasar, kami di PSI sudah firm (final) dukung Pak Jaya Negara,” kata Adi Susanto.

Walaupun demikian Adi Susanto menegaskan PSI tetap mengapresiasi undangan dan ajakan Golkar untuk membentuk koalisi menghadapi Pilkada Serentak di Bali. “Kami apresiasi Golkar sebagai besar partai besar mau mengajak kami partai kecil yang belum berpengalaman,” ujar Adi Susanto.

Jadi selain di Denpasar, imbuh politisi yang asal Desa Bugbug, Karangasem ini, PSI masih sangat cair dan dinamis membuka diri berkoalisi. Entah dengan Golkar dan parpol lainnya maupun dengan PDI Perjuangan.

“Di Denpasar sudah terkunci koalisi dengan PDIP. Daerah lain masih sangat cair. Di Badung, Tabanan, Karangasem walau tidak ada kursi di legislatif di Pileg 2019, suara PSI lumayan banyak,” tutup Adi Susanto.

Seperti diberitakan sebelumnya Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali I Nyoman Sugawa Korry mengundang pimpinan empat parpol ini yakni NasDem, Demokrat, Hanura dan PSI untuk penjajagan membentuk satu koalisi dalam menghadapi Pilkada Serentak di enam kabupaten/kota di Bali September 2020 mendatang. Pertemuan diadakan Kantor DPD Golkar Bali, Jalan Untung Surapati, Denpasar, Jumat sore (13/3/2020).

Pimpinan parpol yang hadir yakni Sekretaris DPD Partai Demokrat Bali I Wayan Adnyana, Sekretaris DPW Partai NasDem Bali Ni Luh Putu Nopi Seri Jayanti, Ketua DPD Partai Hanura Bali I Made Arimbawa alias Lolak bersama Sekretaris DPD Partai Hanura Bali Gede Wirajaya Wisna dan Wayan Adnyana Korda Bali DPP Hanura, serta Sekretaris DPW PSI Bali Cokorda Gd. Ngr. Dwi Satria Wibawa.

“Kami membangun komunikasi dengan empat parpol ini untuk membangun koalisi di Pilkada Serentak di Bali,” kata Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali I Nyoman Sugawa Korry kepada awak media.

Sugawa Korry yang baru saja terpilih sebagai Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Periode 2020-2025 ini menjelaskan Golkar ingin mengambil inisiatif untuk mengadakan pertemuan ini untuk menuju arah membentuk koalisi untuk menghadapi Pilkada Serentak di enam kabupaten/kota di Bali pada September 2020.

Harapannya dalam waktu dekat atau paling tidak sebelum batas waktu pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah di KPU (Komisi Pemilihan Umun) di enam Kabupaten/Kota se-Bali, sudah ada kepastian koalisi dan kejelasan nama-nama Bakal Calon Kepala Daerah yang disepakati untuk diusung bersama dalam koalisi.

Jadi apakah lima parpol ini sudah pasti berkoalisi? Ditanya demikian Sugawa Korry menjelaskan sudah ada komitmen mengarah kesana. Namun perlu mekanisme internal lebih lanjut di masing-masing parpol khususnya di tingkat kabupaten/kota.

“Sekarang ini kan baru penjajagan koalisi di Provinsi. Namun tentu masing-masing Parpol komunikasi lagi di pengurus Kabupaten/Kota dan disampaikan ke DPP. Astungkara kalau sepakat koalisi kami akan solid,” ucap Sugawa Korry yang juga Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali ini. (dan)