Foto: Pengurus GHE, para narasumber dan panitia penyelenggara 1st Annual Hotelier Summit Indonesia 2019 dalam keterangan pers di H Sovereign Bali, Kuta, Badung, Jumat (11/7/2019).

Mangupura (Metrobali.com)-

Global Hospitality Expert (GHE) sebagai salah satu lembaga pengembangan sumber daya manusia bidang kepariwisataan dan pengembangan destinasi wisata berinisiatif menggelar 1st Annual Hotelier Summit Indonesia 2019, di H Sovereign Bali, Tuban, Kuta, Badung, pada 12-13 Juli 2019.

Mengangkat tema “Leveraging Local Talent for World Class” acara ini merupakan sebuah media untuk mengedukasi para praktisi, investor serta seluruh insan pariwisata akan pentingnya mengetahui trend terkini di industri pariwisata saat ini.

“Melalui 1st Annual Hotelier Summit Indonesia 2019 diharapkan sumber daya manusia lokal di Bali dan Indonesia benar-benar mampu untuk menjadi salah satu barometer insan pariwisata yang ahli berkelas intemasional dan menjadi tuan di negerinya sendiri,” kata Agus Yoga Iswara, BBA.,BBM.,MM.,CHA selaku President Director GHE dalam keterangan pers di H Sovereign Bali, Jumat (11/7/2019).

Dikatakannya keberadaan pariwisata sebagai penggerak utama perekonomian Bali menjadikan industri keramahtamahan (hospitality) ini mempunyai peran yang sangat strategis. Bahkan kebijakan pembangunan nasional pada era kepemimpinan Presiden Ir. Joko Widodo telah menjadikan pariwisata sebagai lokomotif untuk mendatangkan devisa bagi negara.

Sebagai peringkat ke-2 secara nasional, pariwisata benar-benar telah menjadi primadona bagi kalangan dari berbagai sektor bisnis yang mulai melirik untuk berinvestasi pada usaha pariwisata. Namun semua pihak harus memiliki pemahaman yang komprehensif tentang kepariwisataan sehingga industri ini dapat bermanfaat sebesar-besamya bagi kesejahtaraan bangsa secara merata serta tetap menjaga kelangsungan sumber daya yang ada.

Sehingga pariwisata dapat memberikan kemaslahatan bagi generasi mendatang. Dengan berpedoman pada empat pilar pembangunan kepariwisataan di Indonesia yakni Destinasi, Pemasaran, Industri dan Kelembagaan.

Keempat pilar ini harus menjadi satu kesatuan yang utuh termasuk di dalamnya pilar kelembagaan yang harus ditopang oleh sumber daya manusia yang kompeten dan berdaya saing tinggi di dunia intemasional.

Yoga Iswara menjelaskan bahwa dewasa ini perkembangan pariwisata dunia diliputi fenomena yang dramatis dari sisi internal dan ekstemal. “Kita melihat bagaimana alam-budayaseni sebagai keunggulan destinasi saat ini dihadapkan pada ancaman degradasi dalam berbagai hal seperti kualitas sumber daya alam, perubahan gaya hidup masyarakat serta pengaruh digitalisasi di bidang informasi dan teknologi,” katanya.

Hal ini perlu disikapi dengan cara pandang yang holistik dan visioner bahwa industri ini perlu penyelamatan yang nyata dan konsisten. Untuk itulah GHE sebagai tenaga expert merasa terpanggil untuk menguatkan kembali ketahanan sumber daya manusia kita bukan hanya pada technical skills yang sudah menjadi keahliannya.

“Namun juga pada soft kills dan human skillsnya agar dapat beradaptasi untuk melakukan inovasi dan kreatifitas dalam mengelola usaha bisnis dengan tanpa merusak atau mengabaikan sisi keunggulan destinasi kita,” imbuh Yoga Iswara.

Hal ini dapat dilihat dari ragam acara kegiatan yang dilaksanakan selama event 1st Annual Hotelier Summit Indonesia 2019 ini yang menyajikan 9 topik seminar yang strategis untuk berbagai divisi pada industri pariwisata dan perhotelan.

Secara spesifnk, Yoga Iswara menambahkan bahwa tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Bali dan Indonesia bukan hanya terkenal sebagai destinasi wisata namun juga dikenal sebagai pencetak dan penyedia sumber daya manusia (SDM) kepariwisataan yang handal dan kompeten.

Karena disadari bahwa keberlanjutan suatu destinasi dan industri pariwisata sangat tergantung pada kualitas SDM yang mengelolalanya. Sejak berdirinya Global Hospitality Expert (GHE) dua tahun lalu pada 17 Juli 2017, GHE telah banyak berkontribusi dengan berbagai terobosan bukan hanya pada bidang pelatihan SDM namun juga melakukan sertifikasi profesi untuk skala internasional bekerjasama dengan American Hotel and Lodging Educational Institute (AHLEI).

Disamping juga cukup intens melakukan koordinasi dan memberi masukan kepada pemerintah khususnya di Bali terkait pembangunan kepariwisataan dan pendampingan desa wisata.

Akan Digelar Bergilir di Seluruh Indonesia

Menurut ketua penyelenggara kegiatan, I Made Ramia Adnyana, S.E.,.M.M.,CHA., di tahun 2019 ini Annual Hotelier Summit Indonesia 2019 dilaksanakan di Bali sebagai embrio agenda tahunan ke depannya.

Ke depannya akan dilaksanakan secara bergilir di berbagai kota besar di Indonesia untuk pemerataan dan menjadi gerakan nasional akan pentingnya pemahaman industri pariwisata sebagai bentuk perekonomian yang berbasis kerakyatan.

“Kami sajikan 9 seminar dalam 2 hari ini dengan menghadirkan 18 nara sumber yang ahli di bidangnya,” ucap General Manager H Sovereign Bali ini.

Peserta sudah mencapai 618 orang dalam keseluruhan acara tersebut dan Ramia optimis event ini akan bisa berlanjut terus kedepannya karena manfaat bagi industri dan insan pariwisata sangat besar.

Hebatnya Iagi adalah ini merupakan event pertama di Indonesia yang melibatkan bukan hanya satu profesi bidang keahlian namun berbagai bidang termasuk di bagian hulu dari pembangunan SDM  yaitu bidang pendidikan dan pelatihan vokasi kepariwisataan.

Juga Diisi Penghargaan bagi Insan Pariwisata

Sementara itu pada akhir acara di hari Sabtu 13 Juli 2019 akan dilaksanakan pula kegiatan perayaan ulang tahun ke-2 Global Hospitality Expert (GHE). Puncak acara akan diisi dengan penganugerahan apresiasi kepada para insan pariwisata yang terpilih berdasarkan kontribusi dan pemikiran cerdasnya dalam memajukan pariwisata di Bali dan Indonesia.

Di samping itu diserahkan juga penghargaan sepanjang masa (Lifetime Achievement) kepada tokoh budaya Bali yang telah menciptakan pondasi pariwisata Bali yang berbasis budaya dan menjadi taksu pariwisata Bali. Jumlah penerima “Global Hospitality Award 2019” mencapai 13 orang.

Giobal Hospitality Expert juga akan memberikan penghargaan (Appeciation Certificate) kepada para ketua asosiasi kepariwisataan di Bali yang telah berjasa dan berkontribusi dalam memimpin asosiasinya serta berperan aktif dalam pembangunan kepariwisataan.

Penghargaan akan diserahkan kepada 24 ketua asosiasi baik usaha, pemilik, profesi, pendidikan, pelatihan serta lembaga pariwisata dan perhotelan di Bali. Penghargaan ini diharapkan agar dapat memotivasi semua pihak untuk semakin berupaya dan berinovasi dalam mewujudkan pariwisata Bali yang berkualitas dan berkelanjutan berbasis kerakyatan dan budaya Bali. (wid)