Pelaku pariwisata Bali Gde Wiratha.
Denpasar (Metrobali.com)-
Bali harus mendesak pemerintah pusat agar mengeluarkan Kepres menyangkut bebas visa atau visa kedatangan bagi wisatawan yang datang ke Indonesia. Dijelaskan Wiratha, dalam kemasan program Bali Baru yang diluncurkan Presiden Jokowi untuk mempromosikan pariwisata tanah air langkah tersebut untuk memeratakan kunjungi wisatawan ke Indonesia.
Usulan disampaikan pelaku pariwisata Bali Gde Wiratha kepada anggota komite II DPD asal DR Made Mangku Pastika saat melakukan Dinner Cruises Senin (27 /1) di Kapal Bounty Cruises.
Mangku Pastika sendiri menilai apa yang dikatakan Wiratha itu sangat realitis dan patut diperjuangkan agar masuk dalam Kepres yang kini sedang dirancang itu.
Di mata Wiratha gagasan Bali Baru merupakan ide yang brilyan dari Jokowi untuk mengangkat pariwisata nasional dalam wadah NKRI. Dengan membawa nama Bali akan lebih mudah menjual pariwisata kita ke luar negara. Tetapi jelas Wiratha, semua itu tidak cukup jika tidak diimbangi dengan kebijakan lain seperti pengaturan bebas visa dan visa kedatangan untuk wisatawan luar negeri ke Indonesia.
Dikatakan Wiratha melalui Kepres Kedatangan ini dirinya yakin Bali Baru seperti Komodo, Raja Ampat, Jakarta, Jogja, Lombok akan kebanjiran wisatawan.
Dijelaskan Wiratha dalam Kepres itu disebutkan jika wisatawan asing yang masuk ke Bali harus membayar visa sebesar 300 dolar AS untuk waktu 6 bulan. Artinya nanti hanya wisatawan yang punya duit banyak saja yang datang ke Bali dan waktu tinggal mereka cukup lama. Kemudian dana visa ini bisa langsung masuk menjadi PAD provinsi. Nah kemudian visa untuk luar Bali cukup 50 dolar Amerika Serikat dengan batas waktu satu bulan. Dengan demikian pasti akan terjadi pemerataan pembagian kue pariwisata di negara ini. Apalagi kondisi ini diimbangi dengan pembangunan infrastruktur yang bagus, maka semuanya akan saling mendukung.
Wiratha menilai hanya dengan cara ini kita bisa meningkatkan kualitas kunjungan wisatawan yang datang ke Bali. Tidak seperti sekarang ini, semua numplek ke Bali sedangkan daerah lain kosong.
Menurut pengamatan Wiratha jika kondisi ini sudah diberlakukan niscaya wisatawan yang tadi sudah mengunjungi daerah lain di Indonesia pada akhirnya pasti akan ke Bali.
“Saya sudah sampaikan ini ke pak Made Mangku Pastika dan beliau sudah merespon positif. Kami sudah sepaham,” jelas Wiratha.
Pewarta :KS Wendra
Editor : Hana Sutiawati