Mangupura (Metrobali.com)-

Seiring dengan tingginya tingkat konsumsi beras bagi masyarakat Kabupaten Badung yakni sekitar 115 kg beras perkapita pertahun, maka Bupati Gde Agung mengajak seluruh krama Badung dalam rangka menjaga ketahanan pangan serta pemenuhan akan kebutuhan gizi yang beragam dan berimbang diminta untuk melakukan diversifikasi produk pangan yang berbasis pada jenis-jenis makanan lokal, mengingat konsumsi beras yang berlebihan dari segi kesehatan kurang baik, maka dipandang perlu masyarakat mulai perlahan-lahan mengkonsumsi makanan pokok selain beras yakni: Jagung, Ketela, Kacang-kacangan dilengkapi dengan Sayur-sayuran”.

Hal itu dikatakan Bupati Gde Agung saat Peringatan Hari Pangan Se-dunia XXXII di Wantilan Desa Selat Kecamatan Abiansemal. Rabu (5/12). Turut hadir anggota DPRD Badung IB. Sunarta, Ketua TP.PKK Nyonya Ratna Gde Agung, Ketua WHDI Nyonya Sudikerta, para Pimpinan SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung, Camat Abiansemal I Gst Ngr. Gede Jaya Saputra dan para Perbekel se-Kecamatan Abiansemal serta masyarakat setempat.

Menurut Bupati Gde Agung bahwa peringatan Hari Pangan sedunia ini merupakan momentum yang penting bagi pemerintah bersama segenap pemangku kepentingan lainnya untuk membangun sinergi dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan pangan. Hal ini dipandang penting mengingat pangan merupakan kebutuhan pokok dan sumber kehidupan yang amat sangat mendasar bagi segenap umat manusia dalam upaya untuk dapat mempertahankan dan melanjutkan kehidupan secara layak dan berkelanjutan. Upaya pemenuhan kebutuhan pangan di lingkup global, Nasional maupun Regional menghadapi tantangan yang semakin berat, dampak perubahan iklim dan pertumbuhan penduduk serta terbatasnya lahan dan air, telah menyebabkan menurunnya ketersediaan sumber daya pangan. Secara garis besar ada 2 (dua) pendekatan dalam rangka memperkuat ketahanan pangan masyarakat, yaitu melalui pendekatan ekonomi/daya beli dan juga melalui pendekatan produksi.

Lebih lanjut Gde Agung menyampaikan, patut kita syukuri bersama, Kabupaten Badung telah 3 (tiga) kali meraih penghargaan ketahanan pangan dari Presiden RI melalui peningkatan produksi beras Nasional (P2BN) yaitu; tahun 2009, 2010 dan 2012. Hal ini menunjukan, Kabupaten Badung telah mampu mencapai peningkatan produksi beras melebihi 5% dari target yang harus dicapai. Keberadaan pangan memiliki suatu makna bagi manusia dalam menunjang kehidupan dan dalam rangka mewujudkan pemantapan pangan di Kabupaten Badung serta sekaligus untuk mendukung ketahanan pangan Nasional, terutama dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari secara sehat, bergizi dan berimbang.

Sementara itu Kabag. Administrasi Perekonomian Dewa Gede Joni Astabrata melaporkan, secara umum tujuan dari pelaksanaan Hari Pangan Se-Dunia adalah memperkuat kesadaran masyarakat terhadap permasalahan pangan, memperkuat solidaritas dalam berjuang memerangi kelaparan, kekurangan gizi dan kemiskinan serta menanmkan pengertian kepada masyarakat berkaitan dengan pembangunan bidang ketahanan pangan secara tepat, terarah dan berkesinambungan sejalan dengan arah dan tujuan pembangunan. Peringatan Hari Pangan ini dengan tema, “Agro Industri Berbasis Kemitraan Petani Menuju Kemandirian Pangan Daerah”. GAB-MB