Foto: I Ketut Putra Ismaya Jaya alias “KERIS” memutuskan untuk mundur dari posisinya sebagai Sekjen (Sekretaris Jenderal) DPP Ormas Laskar Bali.

Denpasar (Metrobali.com)-

Calon DPD RI DPD RI nomor urut 32, I Ketut Putra Ismaya Jaya alias “KERIS” membuat keputusan cukup mengejutkan pasca hasil Pileg 2019 yang tidak sesuai harapan.

Gagal melenggang sebagai senator dari Bali ke Senayan, Ismaya memutuskan untuk mundur dari posisinya sebagai Sekjen (Sekretaris Jenderal) DPP Laskar Bali dan ia juga menarik diri sebagai bagian organisasi ini.

Keputusan Ismaya keluar dari Ormas Laskar Bali ini diumumkan langsung lewat akun Facebook pribadinya (Ketut Putra Ismaya) Rabu malam (8/5/2019).

“Salam Rahayu Jagat Bali. Mulai hari ini tanggal 08/05/2019 Menyatakan secara Resmi keluar dari Organisasi LASKAR BALI,” tulis Ismaya dalam akun Facebooknya.

Ia pun mengungkapkan alasannya mundur dari organisasi yang telah ia ikut dirikan sejak awal. Ismaya mengaku merasa tidak tidak mampu mejaga nama baik Ormas Laskar Bali pasca dirinya gagal terpilih sebagai Anggota DPD RI dari Bali.

Ia juga mengakui perolehan suaranya jauh dari harapan dan juga jauh dari jumlah anggota Laskar Bali di seluruh wilayah Bali.

“Karna merasa tidak mampu mejaga nama baik LASKAR BALI dengan tidak berhasil menjadi DPD RI dan dengan suara jauh dari harapan dan jumlah anggota LASKAR BALI,” tulis Ismaya membeberkan alasan dirinya mundur sebagai Sekjen Laskar Bali.

Ia mengaku kini sebagai orang biasa tanpa ada nama besar Laskar Bali. Ismaya pun meminta maaf kepada seluruh keluarga besar Laskar Bali atas keputusan dirinya mundur ini. Namun ia menegaskan rasa persaudaraan tetap akan terjaga sebagai bagian masyarakat Bali.

“Dan mulai hari ini saya jadi orang biasa tanpa ada organisasi yang bersama saya Iagi, mohon maaf buat semua keluarga besar LASKAR BALI, terima kasih. Kita tetap bersaudara sebagai nyame bali svaha,” tutup Ismaya di akhir status Facebooknya.

Dalam status Facebook lainnya, Ismaya pun menegaskan dirinya akan tetap ngayah untuk nindihin Gumi dan Krama Bali walaupun saat ini dirinya bukan siapa-siapa dan juga bukan pejabat atau wakil rakyat di lembaga legislatif.

“Biar tidak dijadikan pejabat saya akan buktikan terus melayani rakyat, tanpa harus duduk dikursi jabatan tapi tidak mau berbuat ya, buat apa…
Jadi pejabat mending menjadi penjahat,” kata Ismaya. (wid)