Wagub Bali pada Puputan Badung

Denpasar (Metrobali.com)-

Kegiatan pawai obor mulai dari Catur Muka menuju patung I Gusti Ngurah Made Agung di Banjar Tainsiat, Kota Denpasar, akan mengawali Festival Puputan Badung 2014.

“Festival Puputan Badung yang menurut rencana dibuka Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra pada Sabtu sore (20/9) itu bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda tentang sejarah perang heroik yang pernah terjadi di Kota Denpasar,” kata seorang seniman Kota Denpasar, Nyoman Suarsa, Sabtu.

Ia mengatakan Festival Puputan Badung adalah sebuah kegiatan festival yang muncul dari komunitas Banjar Tainsiat yang digelar selama dua hari hingga Minggu (21/9).

Menurut dia, selama ini kegiatan festival tidak saja dilaksanakan oleh pemerintah, namun masyarakat juga ikut berperan aktif melaksanakan suatu kegiatan dalam membangkitkan kearifan lokal yang ada di masing-masing wilayah, salah satunya Festival Puputan Badung.

“Kami selaku seniman sangat mendukung dan menyambut baik sebuah kegiatan festival yang dikemas warga Banjar Tainsiat lewat Festival Puputan Badung,” ujarnya.

Ia menilai saat ini beberapa banjar (dusun) telah mampu membangkitkan kearifan lokal yang ada di masing-masing lingkungan banjar. Seperti Festival Omed-omedan yang dimiliki warga Banjar Kaja Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan.

Suarsa mengatakan Festival Puputan Badung ini memang layak dilaksanakan warga Banjar Tainsiat, karena sebuah historis Puputan Badung pernah terjadi di wilayah Banjar Tainsiat.

“Semoga kegiatan kreatif yang mendukung program pemkot dapat terus bermunculan melalui komunitas banjar di Kota Denpasar,” ujar Nyoman Suarsa yang akrab dipanggil Yang Pung.

Sementara Ketua Panitia Festival Puputan Badung, Gede Darmaja, mengatakan berbagai persiapan dalam menggelar Festival Puputan Badung telah dilaksanakan warga Banjar Tainsiat.

Dalam ajang yang digelar selama dua hari itu diisi berbagai kegiatan budaya oleh organisasi kepemudaan, lansia, dan veteran pejuang yang kini telah mempersiapkan diri dengan berlatih secara intensif.

“Festival yang pertama kali ini akan menampilkan potensi masyarakat yang dimiliki Banjar Tainsiat,” ujar Darmaja.

Dukungan pemkot dalam pelaksanaan festival ini nantinya diharapkan Festival Puputan Badung dapat sebagai agenda budaya tahunan di Kota Denpasar.

Darmaja menjelaskan pembukaan Festival Puputan Badung akan diisi dengan kirab obor yang melibatkan 108 orang dan peletakan duplikat keris Puputan Badung, serta obor abadi yang dipusatkan di perempatan patung I Gusti Ngurah Made Agung.

“Kami berharap festival kali ini mampu memberikan warna berbeda dalam kegiatan festival yang diselenggarakan Pemerintah Kota Denpasar selama ini,” katanya.