Keterangan foto: Jumat (24/5) petang, Gunung Agung di Karangasem, kembali erupsi/MB

Karangasem (metrobali.com) –

Jumat (24/5) petang, Gunung Agung di Karangasem, kembali erupsi.  PVMBG merilis erupsi memiliki amplitudo  maksimum 30 mm, dan letusan berdurasi hampir 5 menit. Erupsi terjadi pada pukul 19.23 WITA, dengan kolom abu vulkanik tak teramati, karena puncak tertutup kabut. PVMBG menyatakan kendati erupsi yang terjadi lebih besar dari sebelumnya, status Gunung Agung masih level 3 atau Siaga.

Sesaat sebelum erupsi, warga yang berada di lingkar gunung mendengar suara dentuman yang cukup keras. Salah satunya didengar oleh warga asal Besakih, Suwawa. “Ia erupsi, ada getaran juga, lalu visual gunung terlihat mengeluarkan api,” tuturnya.

Suwawa lanjut menuturkan, sesaat setelah erupsi, Besakih terpapar hujan pasir yang cukup keras. “Sampai jalan, tertutup pasir tebal,” tuturnya.

Sementara itu, sekretaris relawan pasebaya agung, Suara Arsana melaporkan, sejumlah wilayah terdampak hujan abu dan pasir, diantaranya Desa Pempatan, Desa Besakih, Desa Sebudi, Desa Muncan, Desa Amerta Bhuana, Desa Nongan, Desa Rendang dan Desa Menanga. Bahkan sebaran abu vulkanik sampai  ke beberapa wilayah di Kabupaten Bangli dan Gianyar.

“Laporan relawan Jero mangku Punung,  tidak ada tanda tanda awal meletusnya gunung agung tadi. Api sudah keluar baru ada peningkatan seismogram meliuk liuk,” ungkap Suara. Sehingga ia menghimbau untuk seluruh warga agar tetap tenang dan waspada.

Pewarta: Made Yunda
Editor: Hana Sutiawati