Foto: Update kasus Covid-19 di Bali, Jumat (19/6/2020).

Denpasar (Metrobali.com)-

Dalam tiga hari terakhir, penambahan kasus positif Covid-19 terus mengalami peningkatan yang sangat drastis.

Bahkan Pulau Dewata mencatat rekor baru jumlah tertinggi penambahan kasus baru harian Covid-19 secara beruntun selama tiga hari terakhir atau “hattrick.”

Sesuai data yang di dapat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali jumlah kasus positif Covid-19 kembali mengalami lonjakan pada Jumat (19/6/2020).

Tercatat kasus baru positif Covid-19 di Bali bertambah 81 orang WNI, terdiri dari 11 orang PMI dan 70 orang transmisi lokal. Dengan tambahan ini, total jumlah kumulatif pasien positif Covid-19 di Bali menyentuh angka 976 orang.

Jumlah ini merupakan kasus baru tertinggi sejak pertama kali diumumkan ada kasus positif COVID-19 di Bali pada 11 Maret 2020.

Sebelumnya pada Kamis (18/6/2020) jumlah penambahan kasus baru positif Covid-19 sebanyak 66 orang yang terdiri atas 2 PMI dan 64 transmisi lokal.

Sehari sebelumnya pada Rabu (17/6/2020) Bali juga mencatatkan rekor  penambahan kasus baru positif Covid-19 dengan ada tambahan 47 kasus baru, terdiri dari 1 orang PMI, 1 orang Imported Case Indonesia dan 45 orang Transmisi Lokal.

Sementara itu pada Jumat (19/6/2020) jumlah pasien yang telah sembuh sebanyak 566 orang (bertambah 1 WNA, 12 orang WNI, dengan rincian 1 orang PMI dan  11 orang dari transmisi lokal). Jumlah pasien yang meninggal berjumlah 6 orang.

Sedangkan jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) 404 orang, yang ada di 11 rumah sakit, dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah dan BPK Pering).

Sebelumnya Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made mengungkapkan tren penambahan kasus positif Covid-19 mulai mengalami perubahan yang sebelumnya disumbangkan oleh imported case saat ini penambahan terjadi karena banyaknya oknum warga yang tidak menerapkan protokol kesehatan sehingga menyebabkan transmisi lokal.

Positif Covid-19 ini tentunya membutuhkan tempat karantina yang memadai dengan jumlah fasilitas sarana prasarana dan juga tenaga medis. “Dengan jumlah yang terus meningkat tentu mengakibatkan tempat karantina semakin penuh, sehingga diperlukan sirkulasi yang cepat dan terkoordinir antar instansi dan pihak terkait,” tegas Dewa Indra.

Dewa Indra meminta Kalaksa BPBD,  Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Kepala Dinas Kominfo Provinsi Bali  melakukan koordinasi lebih lanjut dan follow up terkait kebutuhan yang diperlukan pada tempat karantina, termasuk keperluan WiFi, tempat tidur bagi tenaga keamanan yang menjaga tempat karantina.

Pengelolaan karantina yang harus di update sesuai situasi kondisi dilapangan adalah membangun kesepakatan baru, dimana yang terdahulu akan mengalami perubahan sesuai dengan situasi real saat ini. (dan)