Warga memasang bronjong batu untuk menahan gempurtan ombak

Jembrana (Metrobali.com)-

Gelombang tinggi sekitar lima meter Senin (11/8) terjadi disepanjang pantai Pebuahan Desa Banyubiru Kecamatan Negara. Akibatnya sejumlah rumah milik warga dan warung lesehan ikan bakar rusak.

Dari informasi warga setempat, kejadian tersebut terjadi secara tiba-tiba sekitar pukul 09.00 wita. Bahkan air laut hingga masuk ke dalam rumah.  

Dari kejadian tersebut rumah milik Jaelani (50) dan Wahidah (40) di Dusun Pebuahan, Desa Banyubiru hancur dibagian belakang. Demikian juga dengan warung lecehan Dua Dara dan Tunjung Biru milik. Selain itu sejumlah pohon kelapa dan pohon lainya juga tumbang.

Fatayasin (45) pemilik warung lesehan Dua Dara mengatakan ombak ketinggian sekitar lima meter itu terjadi mulai dari pukul 09.00, dan baru reda sekitar pukul 12.00 wita. Selain masuk kedalam rumah, menurutnya ombak besar itu juga hingga ke jalan desa yang jaraknya sekitar 15 meter dari bibir pantai.

Ia memprediksi ombak besar akan terjadi hingga tiga hari kedepan. “Dari Januari sampai sekarang ini sudah tiga pondok bambu saya roboh. Terakhir, satu hari ini” ujarnya.

Selanjutnya, pihaknya berharap agar pantai pesisir di Pebuahan segera mendapat bantuan senderan penahan ombak (revetment).  “Kenapa disini belum dibangun senderan, padahal disini daerah padat penduduk” ujarnya.

Menurutnya pada bulan April lalu pihaknya pernah diajak rapat di Desa Baluk. Dalam rapat itu katanya awal bulan Agustus ini di pesisir pantai Pebuahan akan dibangun senderan, namun hingga sekarang tidak ada tanda-tanda pembangunan senderan.

Melindungi tempatnya dari gempuran ombak, pihaknya terpaksa memasang bronjong batu dengan modal sendiri. “Bronjong batu ini saya pasang secara bertahap. Kalau dihitung biayanya sudah lebih dari Rp.50 juta” pungkasnya. MT-MB