Foto : Pasangan Calon Gubernur Bali nomor urut 1,  I Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Koster- Ace) dalam Debat Terbuka Pemilihan Gubernur (Pigub) Bali di Trans Resort Bali, Kerobokan, Badung, Jumat (22/6/2018).

Kuta (Metrobali.com)-

Debat Terbuka Pemilihan Gubernur (Pigub) Bali sesi ketiga atau pamungkas di Trans Resort Bali, Kerobokan, Badung, Jumat (22/6/2018) memang menjadi panggung milik Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta). Dalam setiap sesi debat Mantra-Kerta selalu unggul karena mampu menunjukkan bukti prestasi ke publik selama menjadi kepala daerah. Berbeda dengan Pasangan Calon Gubernur Bali nomor urut 1,  I Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Koster- Ace) yang tidak banyak mampu menunjukkan prestasinya.

Misalnya Rai Mantra menanyakan kenapa selama kepemimpinan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) sebagai Bupati Gianyar periode 2008-2013 tidak pernah mendapatkan opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Sebab opini WTP BPK ini menjadi salah satu indikor pengelolaan pemerintahan yang baik dan bersih (good & clean government) khususnya menyangkut tata kelola keuangan pemerintah daerah.

“Apa sasaran dan indikator keberhasilan saudara (Koster-Ace-red) dalam good & clean government? Mengapa selama Cok Ace Bupati Gianyar belum pernah ada WTP, ”tanya Rai Mantra lalu melanjutkan bahwa capaian WTP merupakan  kewajiban bagi kepala daerah bukanlah sekadar prestasi.

Menyikapi pertanyaan menohok Rai Mantra tersebut, Cok Ace malah “ngeles” dan berkilah bahwa lima tahun menjabat Bupati Gianyar baginya belum cukup untuk mendapatkan WTP sebagai salah satu indikator pemerintahan yang baik dan bersih (good & clean government).

“Lima tahun belum cukup untuk mewujudkan sistem pemerintahan yang bersih di Gianyar,” tegas Cok Ace.

Prestasi Koster-Ace dalam mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih serta bebas korupsi memang belum terbukti. Berbeda dengan prestasi Mantra-Kerta. Contohnya, Rai Mantra sebagai Walikota Denpasar berhasil membawa ibu kota Provinsi Bali ini selama 6 kali berturut-turut meraih opini WTP BPK.

Begitu pula Pemprov Bali sejak Sudikerta menjabat sebagai Wakil Gubenur mampu meraih opini WTP  selama 5 kali berturut-turut. Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Kota Denpasar  juga sangat rendah hanya 6,71 Denpasar dan menjadi penunjang mewujudkan birokrasi bersih.

Pewarta : Widana Daud