Dinilai Nodai Kesucian Pura : Warga Jerman Diminta Bongkar Kolam Renang
Amlapura (Metrobali.com)-
Warga negara Jerman selaku pemilik vila di Desa Adat Padangbai, Kabupaten Karangasem, Bali, diminta membongkar kolam renang yang dibangun dekat Pura Penataran Agung karena dianggap mengganggu kesucian tempat ibadah umat Hindu itu.
“Kesucian pura yang harus dijaga menjadi alasan utama warga menuntut pembongkaran kolam renang tersebut,” kata Kepala Desa Padangbai Kadek Aris Suyasa, Kamis (8/8).
Menurut dia, kolam renang yang bangunannya itu lebih tinggi dikhawatirkan jebol dan airnya membanjiri kawasan pura.
“Kolam renang itu dibangun sejak dua bulan lalu. Kalau tidak segera dibongkar, ‘krama’ (warga) adat sendiri yang nanti akan bertindak,” kata Aris.
Tuntutan itu langsung direspons Zubaidah (61) asal Palembang, Sumatera Selatan, yang bersuamikan Nicholas (70), warga negara Jerman, sebelum “krama” adat bertindak lebih jauh.
Aris mengungkapkan bahwa Nicholas tinggal di Padangbai sejak sembilan tahun lalu. Dia dan istri membangun vila atas persetujuan pihak Desa Adat Padangbai karena jaraknya dengan pura sekitar 100 meter.
Namun kolam renang yang dibangunnya berjarak kurang dari 100 meter dari pura. “Sebelum membangun kolam renang, kami sudah memperingatkan,” katanya.
Pihak desa telah memberikan tenggat hingga Jumat (9/8) besok kepada Nicholas untuk membongkar kolam renang berukuran 4×7 meter itu. AN-MB
2 Komentar
kalau diperhatikan letak pura dengan hotel yang berjarak hanya 100 meter sepertinya sih menyimpang dari ketentuan (klo gak salah sesuai bisama, jarak antara bangunan hotel dengan pura min 1 km). klo dari pihak adat memberi izin dengan jarak 100 meter, berarti pihak adat disana belum mengetahui adanya bisama tersebut? ini kan aneh? seolah olah kelihatan mencari pemasukan tanpa memperhatikan bisama. makanya jangan buru buru ngasi izin membangun dan sekarang minta membongkar? seperti gak tetap pendirian ini desa adatnya.
Ngapain dulu ga dilarang bli bagus? pasti bek mayah cuk. masak pura penataran misi villa di sampine. bes aluh nerima wong luar kene suba dadine