Oprasi tim gabungan Jumat 22-8-14

Jembrana (Metrobali.com)-

 Pasca terungkapnnya kasus dugaan perdagangan dua siswi di bawah umur asal Banyuwangi untuk dipekerjakan sebagai waitris dikawasan kafe Desa Delod Berawah, Kecamatan Mendoyo, tim gabungan polisi dan Pol PP semakin giat menggelar oprasi.

Namun sayang, diduga bocor, giat oprasi gabungan tersebut sering nihil tangkapan. Seperti dilakukan Jumat (22/8) malam. Giat Oprasi yang dipimpin langsung Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP I Gusti Made Sudarma Putra dan Kasat Pol PP Pemkab Jembrana IGN Rai Budi, kembali nihil tangkapan. Padahal oprasi yang dimulai dari pukul 23.00 hingga 01.00 hampir menyasar keseluruhan warung remang-remang dan kafe di desa Delodbrawah.

Disetiap dilakukan pemeriksaan hampir semua waitris membawa identitas dan sudah dewasa. Tim gabungan tidak menemukan anak dibawah umur yang diperkerjakan. “Kelihatan memang kecil, setelah diperiksa ternyata ber-KTP dan dewasa” ujar Kasat Pol PP ING Rai Bhudi.

Dalam oprasi itu tim gabungan juga melakukan kepada sejumlah pengunjung, namun tidak ditemukan adanya benda berbahaya seperti senjata tajam dan benda terlarangb lainnya.

Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP I gusti Made Sudarma Putra didamping Kasat Pol PP Pemkab Jembrana IGN Rai Budi, seusai giat oprasi mengatakan oprasi ini untuk menindaklanjuti terungkapnya kasus dugaan human trafficking terhadap dua siswi asal Banyuwangi.

Oprasi ini juga menindaklanjuti adanya informasi, bahwa ada kafe yang memperkerjakan anak dibawah umur. “Saya tidak tahu, apa oprasi bocor atau tidak. Kami tidak menemukan anak dibawah umur yang diperkerjakan” ujarnya.

Pihaknya kemudian menghimbau kepada pemilik atau pengelola kafe untuk tidak memperkerjakan anak dibawah umur. “Mengantisipasi terjadinya tindak kriminal dan human trafficking kami akan terus melakukan oprasi” ujarnya. MT-MB