Beijing (Metrobali.com) –

Dua puluh lima provinsi dan kota di wilayah timur serta selatan China, sejak dua pekan silam hingga kini masih diselemuti kabut tebal polutan.

Media setempat, Jumat melaporkan kabut tebal polutan menyebabkan jarak pandang hanya sepuluh meter di beberapa wilayah tersebut, sehingga mengganggu lalu lintas dan kesehatan masyarakat setempat.

Buruknya tingkat polusi udara di kedua wilayah tersebut memaksa pemerintah setempat untuk menutup sekolah-sekolah dan mengimbau masyarakat mengurangi kegiatan di luar rumah.

Sejumlah rumah sakit di kedua kawasan itu juga dilaporkan banyak menerima pasien yang mengalami gangguan pernafasan. Biro Pusat Cuaca setempat mengeluarkan tanda peringatan “waspada” untuk tiga hari mendatang.

Biro Pusat Cuaca mengatakan tingginya tingkat polusi dalam beberapa pekan terakhir dikarenakan tidak adanya angin bertiup yang menghalau polutan yang dihasilkan pabrik dan kendaraan.

“Diharapkan, angin akan segera bertiup mulai Minggu,” demikian Biro Pusat Cuaca.

Sementara ibu kota Republik Rakyat China, Beijing, diselimuti kabut tipis polutan. Langit biru dan cuaca cerah masih dapat dilihat dan dirasakan di kota dengan luas 22 kali Jakarta tersebut.

Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah China untuk mengurangi tingkat polusi yang buruk di negera itu antara lain dengan membatasi jam operasional pabrik, terutama yang menggunakan batu bara serta mengurangi pendaftaran kendaraan baru mulai tahun depan, dan lebih memprioritaskan kendaraan ramah lingkungan. (Ant)