Foto: Plt Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Bali Gde Sumarjaya Linggih alias Demer.

Denpasar (Metrobali.com)-

Plt Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Bali Gde Sumarjaya Linggih alias Demer menepis dan membantah kebenaran kabar bahwa Partai Golkar sudah tergabung dalam koalisi tujuh (7) parpol (partai politik) mengusung Bakal Calon Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri.

Demer menegaskan Partai Golkar hingga saat ini belum ada berkoalisi dengan parpol manapun di Pilkada Karangasem, termasuk di daerah lain yang juga menggelar Pilkada Serentak September 2020 mendatang.

“Kita belum berani bicara masalah koalisi karena itu harus keputusan bersama di pusat dengan melihat hasil survei yang kami lakukan di masing-masing kabupaten/kota,” kata Demer saat dikonfirmasi, Senin (17/2/2020).

Dengan pernyataan Demer ini, klaim dari pihak Mas Sumantri bahwa  tujuh parpol termasuk Golkar sudah sepakat koalisi menjadi buyar. Tujuh parpol yang diklaim ini yakni Golkar, NasDem, Gerindra, Demokrat, Hanura, Perindo, dan PKS dengan kekuatan total 33 kursi di DPRD Karangasem periode 2019-2024.

Demer yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu pun menyayangkan adanya klaim dari kubu Mas Sumatri bahwa Golkar sudah tergabung di tujuh parpol koalisi mengusung Mas Sumatri sebagai Bakal Calon Bupati Karangasem petahana dan tinggal menunggu rekomendasi dari masing-masing DPP parpol.

“Saya harapkan jangan diklaim dulu lah kami (Golkar) ini. Mereka harus hormati mekanisme kami di Golkar,” tegas Demer dengan nada kecewa dengan klaim sepihak tersebut.

Demer menegaskan dinamika untuk keputusan koalisi dan rekomendasi untuk Pilkada Karangasem masih sangat cair. Terlebih juga Golkar masih berproses melakukan survei terhadap tokoh-tokoh di Karangasem yang sudah mendaftar sebagai Bakal Calon Bupati Karangasem di Golkar maupun tokoh di luar itu.

Jadi sekali lagi Demer menegaskan Golkar untuk Pilkada Karangasem hingga saat ini belum ada menyatakan koalisi dengan partai manapun. “Kami akan lihat kesiapan calon, baik kesiapan finansial, mental, hinggga kesiapan dukungan. Itu semua akan jadi pertimbangan kami. Oleh karena itu kami belum bisa memutuskan apakah berkoalisi dengan si A, atau koalisi dengan si B,” terang politisi Golkar asal Desa Tajun, Buleleng itu.

Pernyataan Demer ini pun memberikan sinyal kuat bahwa apapun masih bisa terjadi di Pilkada Karangasem. Tidak menutup kemungkinan juga Golkar bisa saja berkoalisi dengan PDI Perjuangan mengusung pasangan Gede Dana-Wayan Artha Dipa yang disebut-sebut segera mengantongi rekomendasi sebagai Bakal Calon Bupati dan Bakal Calon Wakil Bupati Karangasem dari PDI Perjuangan.

Kubu Mas Sumatri Klaim Koalisi 7 Parpol

Seperti diberitakan sebelumnya dilansir dari Nusa Bali, koalisi 7 parpol parlemen berkekuatan 33 kursi DPRD Karangasem 2019-2024 diklaim akan mengusung incumbent I Gusti Ayu Mas Sumatri sebagai Calon Bupati (Cabup) di Pilkada Karangasem 2020 dan sepakat mengurus rekomendasi ke DPP partai masing-masing.

Rekomendasi dari DPP Golkar, DPP NasDem, DPP Gerindra, DPP Demokrat, DPP Hanura, DPP Perindo, dan DPP PKS diharapkan sudah turun awal Maret 2020 depan.

Terkait masalah ini, pimpinan 7 parpol koalisi pengusung IGA Mas Sumatri ke Pilkada Karangasem 2020 berkumpul dalam pertemuan dengan kemasan konsolidasi, di Rumah Makan Pondok Mina, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem, Minggu (16/2/2020) sore pukul 16.00 Wita.

Dari 7 parpol yang sepakat berkoalisi, hanya Golkar (punya 11 kursi DPRD Karangasem) dan PKS (punya 1 kursi DPRD Karangasem) yang tidak hadir dalam pertemuan kemarin. Sedangkan pimpinan NasDem (punya 9 kursi legislatif), Gerindra (punya 5 kursi legislatif), Hanura (punya 3 kursi legislatif), Demokrat (punya 2 kursi legislatif), dan Perindo (punya 2 kursi legislatif) kompak hadir.

Ketua Divisi Saksi DPP NasDem, I Gusti Putu Artha yang juga hadir untuk mengoordinasikan koalisi 7 parpol dalam pertemuan ini mengklaim rekomendasi Cabup-Cawabup Karangasem dari 7 DPP parpol koalisi diharapkan sudah turun awal Maret 2020 depan.

Karena itu, masing-masing parpol harus mengurus rekomendasi paket calon ke DPP. “Kita targetkan minggu pertama Maret 2020 sudah menggelar deklarasi pasangan calon dan ini berarti yang pertama di Indonesia,” jelas Putu Artha.

Putu Artha berjanji akan komunikasi intensif ke jajaran pengurus partai di tingkat Provinsi Bali, setelah Haru Raya Galungan. “Saya akan tuntaskan komunikasi dengan mendatangi 7 partai koalisi di tingkat Provinsi Bali. Selanjutnya, kita bersama-sama mengurus rekomendasi ke DPP,” terang politisi NasDem asal Singaraja, Buleleng ini. (dan)