Seminar Sehari YKI (05)

Denpasar (Metrobali.com)-

Ny. Ayu Pastika mengajak masyarakat Bali terutama para ibu untuk selalu menerapkan pola hidup sehat bagi keluarga , sekaligus juga melakukan pendeteksian dini atas resiko penyakit kanker. Hal itu disampaikannya dalam acara Seminar Sehari Dalam Rangka Peringatan Hari Kanker se-Dunia dan Perayaan HUT Yayasan Kanker Indonesia (YKI) ke-39, di gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur, Kamis (21/4). Ayu Pastika merasa prihatin akan angka penyakit kanker di Indonesia yang terbilang cukup tinggi, hal itu dikarenakan pola makan masyarakat Indonesia yang kurang baik dan sering kali mengabaikan kesehatan.

“Orang Indonesia suka sekali makan gorengan dan makanan instan, padahal jenis-jenis makanan itu pemicu kanker tertinggi. Jadi ibu-ibu yang selalu menyediakan makanan bagi keluarga mari kita jauhkan keluarga kita dari konsumsi makanan kurang sehat seperti itu, dan beralih ke makanan sehat dan layak konsumsi, kaya serat, vitamin dan mineral yang bersifat anti oksidan. Pencegahan kita mulai dari lingkungan terdekat dulu,” imbau pendamping Gubernur Bali ini.

Lebih lanjut, Ketua YKI Cabang Bali (Koordinator) tersebut juga menekankan tentang perlunya deteksi dini. Antisipasi terhadap penyakit harus dilakukan sejak dini dengan memperhatikan gejala gejala awal, karena pencegahan jauh lebih efektif daripada pengobatan. “Sampai saat ini disayangkan sekali masyarakat baru berobat ke rumah sakit ketika penyakit itu sudah memasuki stadium lanjut,” ujarnya. Ditambahkannya kanker merupakan penyakit silent killer ini  sering kali tidak disadari keberadaaanya oleh para pengidapnya pada saat  memasuki stadium awal. “Kita tidak menyadari penyakit itu telah menggerogoti tubuhnya seiring waktu danmenganggapnya sepele,” ujarnya.

Dalam penanggulangan penyakit mematikan ini  juga diperlukan perilaku yang positif dan responsif dari penderita, keluarga dan masyarakat. “Untuk penderita, dukungan penuh dari orang terdekat sangat membantu. Apalagi bagi para penderita, terkena penyakit sudah merupakan akhir hidup mereka, padahal banyak yang bisa survive,” imbuhnya. Dia juga mengharapkan seluruh masyarakat untuk terus mencari pengetahuan dan informasi seputaran penyakit ini agar bisa mencegah dan jika terlanjur kena bisa mencari cara penanggulangan yang tepat.

Dalam kesempatan itu, dia juga mengingatkan pentingnya pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas yang salah satunya dipengaruhi oleh kualitas kesehatan masyarakat. Untuk itu dia berharap masyarakat lebih peduli akan kesehatan mereka demi juga kemajuan Bali. “Masyarakat di Provinsi Bali akan tampil sebagai insan andal, mandiri dan mampu bertahan di tengah persaingan global sesuai dengan visi dan misi Bali Mandara, jika kesehatan masyarakatnya juga prima,” tandasnya.

Sementara itu Ketua 1 YKI Bali dan juga selaku ketua panitia, Prof Suardana mengatakan bahwa acara yang bertemakan “Pola Hidup Sehat Dan Deteksi Dini Mengurangi Resiko Kanker (We Can I Can)” adalah serangkaian acara untuk menyambut HUT YKI ke-39 sekaligus juga bertepatan dengan Hari Kartini.

Dia menambahkan dalam menyambut hari jadi YKI tersebut, telah dilakukan sejumlah kegiatan seperti aksi solidaritas dan sosialisasi penyakit kanker yang kerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali, kunjungan dan bantuan ke lokasi bencana di Singaraja pada bulan maret lalu, kunjungan penderita kanker ke RSUP Sanglah 8 April serta sosialisasi pentingnya IVA dan papsmear untuk pencegahan kanker serviks di kantor YKI 9 April yang lalu.

Dikatakan, berkat sosialisasi dan program papsmear gratis yang juga merupakan program nasional, angka penderita penyakit kanker serviks bisa ditekan. Saat ini kanker serviks bukan penyakit mematikan nomor satu lagi bagi para wanita, namun digeser menjadi no dua oleh kanker payudara. Senada dengan Ayu Pastika, dia juga mengharapkan masyarakat untuk selalu melakukan deteksi dini. “Saat ini kanker cenderung susah diobati karena penderita datang ketika penyakitnya sudah memasuki stadium lanjut, maka dari itu saya berharap masyarakat trus memeriksakan kondisi mereka,” pungkasnya.

Sementara pada hari itu, juga dilakukan penandatangan MOU antara BPJS Cabang Denpasar oleh Kepala Cabang, dr Kiki Christmar Marbun dengan YKI Cabang Bali oleh Ny. Ayu Pastika. Perhimpunan Persahabatan Indonesia Tiongkok juga ikut berpartisipasi dengan menyumbangkan 15 buah kursi kemoterapi untuk RSUP Sanglah. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Wirawan Hadi kepada Ny. Ayu Pastika. Tidak ketinggalan, YKI juga menyumbangkan 30 kursi kemoterapi untuk RSUP Sanglah.

Acara pada pagi itu dilanjutkan dengan seminar yang mendatangkan narasumber dr. I Wayan Sudarsa, dr. I Nyoman Gede Budiana, dr. Cokorda Dharmayuda dan dr. AAAN Susraini, SpPa(K). AD-MB