Jembrana (Metrobali.com)-

Atraksi Tabuh Jegog yang menjadi ciri khas Jembrana, menyambut kehadiran mantan Bupati Klungkung Wayan Candra saat berkunjung ke Melaya, Rabu (1/1) sore.  Tokoh PDI Perjuangan ini menghadiri upacara sekaligus pelantikan Bendesa Adat di Jembrana yang dilaksanakan di Pura Dalem Desa Adat Melaya.

Selain Candra, warga juga mengundang Bupati Jembrana Putu Artha. Ratusan warga antusias menyambut kedatangan dua tokoh PDI Perjuangan Bali tersebut. “Saya senang karena di sini seni budaya bisa hidup dan lestari,” ujar Candra mengenai penampilan Jegog itu.

Mantan Ketua Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) saat PDI pimpinan Megawati diberangus Orde Baru itu menilai, tanpa seni dan budaya, Bali tidak akan pernah dikenal dunia seperti sekarang ini.  Untuk itu, Candra meminta masyarakat untuk terus menjaga kelestarian budaya Bali, melalui berbagai kegiatan desa adat. “Maka dari itu, kegiatan di desa-desa perlu ditingkatkan,” katanya.

Berbagai kegiatan pementasan kesenian, menurut Candra, bisa dilakukan oleh masyarakat untuk mengenalkannya kepada generasi muda. Apalagi, saat ini, banyak pemuda-pemuda di Bali yang enggan untuk belajar tentang kebudayaan. Karena sebagai ciri khas Pulau Dewata, seni dan budaya mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Langkah itu untuk menopang  sektor pariwisata Bali yang berbasis adat dan budaya. “Selama ini pariwisata Bali dikenal dengan seni dan budayanya. Kedepan, masyarakat Bali harus bisa menjadi lebih sejahtera dari pariwisata itu,” ujar Candra yang juga calon DPR RI dari PDI Perjuangan itu.

Potensi itu juga harus dikembangkan secara merata di seluruh Bali. Selama ini, menurutnya, pembangunan di Bali masih mengalami ketimpangan karena pariwisata terlalu dipusatkan di Bali Selatan. “Saya harap pembangunan Bali bisa merata. Tidak timpang seperti sekarang, kita harus berjuang bersama untuk membangun Bali,” katanya. RED-MB