Bupati Giri Prasta menghadiri Karya Pitra Yadnya di Sekretariat Jro Alit Malet Tengah, Tiga, Susut, Kabupaten Bangli, Minggu (23/9) malam lalu.

Bangli, (Metrobali.com)-

Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri Karya Pitra Yadnya, Ngeroras, kelompok Suka-Duka Giri Toh Langkir malet Tengah, bertempat di Sekretariat Jro Alit Malet Tengah, Tiga, Susut, Kabupaten Bangli, Minggu (22/9) malam lalu. Acara ini juga dirangkaikan dengan metatah sebanyak 11 orang. Turut juga dihadiri Anggota DPRD I Nyoman Satria beserta seluruh tokoh-tokoh masyarakat setempat.

Kehadiran Bupati Giri Prasta disambut dengan antusias oleh seluruh masyarakat setempat, Bupati Giri Prasta pada kesempatan tersebut juga menyerahkan punia dari dana pribadi sebesar Rp. 30 juta kepada manggala karya I Wayan Kerta disaksikan oleh krama setempat.

Dalam sambutan Bupati Giri Prasta mengatakan, merasa bangga kepada masyarakat seka duka warga toh langkir yang sudah bisa melaksanakan upacara atiwa-tiwa utawi atma wedana secara bersamaan, “Saya selaku Bupati Badung merasa bangga atas terlaksananya upacara pitra yadnya berdasarkan asas gotong-royong di suka-duka Giri Toh Langkir malet Tengah.”kata Bupati Giri Prasta.

Lebih lanjut Bupati Giri Prasta menjelaskan tentang bagaimana cara yang benar saat ngelinggihan sang hyang pitara di kemulan merajan dengan konsep padu muka.”Konsep padu muka merupakan tata cara yang benar pada saat upacara ngelinggihan Sang Hyang Pitara di kemulan merajan, dimana posisi kita saat ngelinggihan berhadapan dengan pelinggih kemulan disisi kiri posisi kita (utara) merupakan tempat linggih Sang Hyang Pitara Istri (perempuan) serta disisi kanan posisi kita (selatan) merupakan tempat linggih Sang Hyang Pitara Lanang (laki-laki) dan disisi tengah merupakan linggih siwa guru “jelasnya.

Sementara itu Manggala Karya I Wayan Kerta menyampaikan, selaku warga suka duka Giri Toh Langkir malet Tengah mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dalam acara  Pitra Yadnya, Ngeroras. Terkait biaya upakara, upacara pitra yadnya atau nyekah saat ini menggunakan urunan yang dikenakan biaya sebesar Rp 11 juta per sawa, dimana acara pitra yadnya diikuti sebanyak delapan sawa dengan pengumpulan dana sebesar Rp 88 juta, kemudian didukung dari krama Br Adat sebesar Rp 20 juta, dana punia sebesar Rp 20 juta, jumlah kas sebesar Rp 57 juta dengan total dana sebesar Rp 185 juta. “Untuk pengeluaran yadnya hampir sebanyak Rp 205 juta dengan kekurangan sebesar Rp 20 juta. Upacara pitra yadnya ini dilakukan awal pengerjaannya mulai dari tanggal 4 Agustus  Tahun 2019, sampai dengan tanggal 22 September Tahun 2019. ”Kata I Wayan Kerta.

Editor : Hana Sutiawati