Pasar Tradisional Berpenampilan Modern Pertama di Tabanan
             pasar1                                                                                                       
Bupati Eka Resmikan Pasar Tradisional Tanah Lot

Tabanan (Metrobali.com)-

Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, didampingi I Made Dirga selaku perwakilan Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, Membuka serta meresmikan Pasar Tradisional berpenampilan modern, yakni Pasar Tradisonal Tanah Lot, Desa adat Beraban, Kediri, Tabanan, Sabtu (28/10). Ditandai dengan penandatanganan Prasasti dan Pemotongan benang Tri Datu.
Pasar tradisional tersebut memang merupakan program dari Desa Beraban, yang ingin menampilkan Pasar yang bersih guna menunjang sector Pariwisata yang ada di Desa Beraban, khususnya DTW Tanah Lot. Selain itu juga berimbas pada bertumbuh-kembangnya perekonomian masyarakat setempat, dengan membangun tempat yang nyaman dan bersih sebagai media mereka untuk jualan.
“Saya sangat bangga, di Tabanan, ini satu-satunya pasar tradisional yang betul-betul indah, megah dan benar-benar merakyat. Tepuk tangan dulu”, pinta Bupati yang akrab disapa Eka ini saat membuka sambutannya di depan seluruh elemen masyarakat yang hadir pada kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, Bupati Eka menekankan seharusnya pasar-pasar di Tabanan bisa seperti pasar tradisional Tanah Lot, apalagi hal ini merupakan program ekonomi kerakyatan. Bagaimana Desa itu bisa maju, masyarakat di Desa itu bisa menjadi pelaku dan penikmat langsung dari hasil ekonomi dan pariwisatanya yang ada, tegas orang nomer satu di Tabanan ini.
Dijelaskannya bahwa pasar ini akan memiliki masa depan cerah. Srikandi cantik asal Tegeh, Angseri tersebut juga menjelaskan bahwa Dirinya sudah melihat aura laris manis dari pasar ini. Sehingga pasar ini akan membawa dampak yang besar bagi kehidupan masyarakat Beraban.
“Kayaknya pasar ini akan untung berlipat-lipat ganda. Saya sudah liat aura laris manisnya, keliatan ini sudah ya? Sampe Saya nengok-nengok, wuihh rame banget ini pasar. Dan luar biasa bersih serta tertata dengan rapi”, tutur Eka dengan wajah kagum.
Namun Bupati Eka juga tidak lupa berpesan kepada pengelola Pasar Tradisional tersebut agar selalu menjaga kebersihan pasar. Karena menurutnya, kunci dari pasar itu adalah bersih, higienis, tidak jorok dan tidak kotor.
Dirinya pula sempat bercerita mengenai pengalamannya berkunjung ke suatu Daerah Negara Tetangga. Beliau sangat terkejut melihat pasar tradisional masyarakat setempat begitu bersih, saking bersihnya tiada satu lalat-pun yang hinggap di pasar tersebut. Padahal  mereka juga jualan ikan, daging dan segala sesuatu yang berupa bahan makanan mentah. Dan kuncinya mereka menjaga kebersihan dengan cara melakukan  pembersihan setiap satu jam sekali yang dilakukan oleh tim kebersihan yang dimiliki pasar tersebut, ungkapnya.
 “Jadi, kunci dari pasar itu pertama harus bersih, higienis, tidak jorok dan tidak kotor. Tamu-tamu akan seneng masuk pasar bila itu bersih. Kalau udah bersih, Astungkara Tiang yakin akan rame terus pasar ini. Jadi Kebersihan harus dijaga”, pinta Srikandi Cantik tersebut kepada Panitia Pengelola Pasar, dan seluruh elemen masyarakat Beraban.
 Beliau juga berpesan kepada masyarakat Beraban, khususnya para pemangku Jabatan di Desa Beraban untuk selalu menjalin komunikasi dan koordinasi dengan Pemkab Tabanan. Terkait dengan segala program, baik pasar atau apapun yang nanti kedepannya yang dicita-citakan masyarakat Beraban.
“Selanjutnya apapun itu program di Beraban, khususnnya baik pasar ataupun apa nantinya kedepannya yang dicita-citakan. Mohon komunikasi dan koordinasi. Kami Pemerintah Tabanan. Siap membantu. Sepanjang itu untuk mengedepankan ekonomi kerakyatan”, ucap Bupati yang masuk nominasi Leadership Award 2017 yang akan dilangsungkan pada akhir nopember mendatang.
Pada kesempatan tersebut, setelah menandatangani Prasasti Pengukuhan Pasar dan Pemotongan Benang Tri Datu, Bupati Eka juga melakukan peninjauan ke dalam Pasar tradisional Tanah Lot. Sembari bercengkrama dengan beberapa orang pedagang disana. Serta, Beliau tidak lupa mengobrol, berphoto bersama dan membeli produk dagangan yang dijajakkan para pedagang.
Sebagai catatan, pembangunan dari Pasar Tradisional Tanah Lot tersebut menghabiskan dana (+/-) sebesar Rp. 3 Miliar, dan biaya peresmian serta pembukaan perdana dan peresmian pasar (+/-) sebesar Rp. 180 juta. Bangunan fisik berupa dua lantai, dengan lantai dasar menyediakan 89 lapak bagi pedagang yang berjulan segala jenis produk. 15 lapak pasar malam, dan 10 buah kios di lantai dua. Yang diharapkan keseluruhannya mampu memberi kontribusi positif dalam sisi ekonomi dan nilai tambah untuk Pariwasata, baik bagi Desa maupun masyarakat setempat, jelas Ketua Panitia Acara I Gede Putu Waisnawa. Rls-MB