Jembrana (Metrobali.com)

Bupati Jembrana I Putu Artha bersama para Asisten Setda Pemkab Jembrana meninjau lokasi banjir di dua desa di Kecamatan Pekutatan, Jumat (22/01). Dua desa terdampak yang dikunjungi yakni desa Medewi dan Desa Pekutatan. Selain memberikan semangat kepada para korban, kedatangan Bupati asal kecamatan Melaya ini sekaligus menyerahkan bantuan berupa sembako kepada masing – masing perwakilan masyarakat terdampak.
Sebelumnya sejumlah Desa di Jembrana diguyur hujan deras yang mengakibatkan air sungai meluap hingga terjadi musibah banjir bandang. Belasan rumah warga rusak parah, bahkan ada yang sampai hanyut terbawa arus sungai.

Perbekel Desa Medewi, Nengah Wirama, mengatakan musibah banjir bandang selain mengakibatkan belasan rumah warga rusak dan hanyut juga berdampak pada infrastruktur desa berupa jalan atau jembatan bambu. “Jalan sepanjang 500 meter putus sehingga berdampak menghambat akses warga. Kami berharap pemerintah bisa segera memperbaiki infrastruktur yang rusak, utamanya akses jalan yang menghubungkan antar banjar di Desa Medewi ini,”kata Wirama.

Sementara itu Bupati Jembrana I Putu Artha usai melakukan peninjauan dibeberapa rumah penduduk dan bantaran sungai, melanjutkan menyerahkan bantuan berupa sembako kepada masyarakat sekitar yang terdampak mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan siaga. “Kita tidak bisa memprediksi akan terjadinya bencana. Masyarakat agar tetap kuat, hingga saat ini pemerintahan melalui dinas terkait terus melakukan berbagai upaya untuk menangani bencana banjir yang terjadi. Evakuasi penanganan, bantuan makan dan kesehatan juga telah dilakukan,”ujar Artha.

Bupati Artha juga menyoroti ambruknya jembatan penghubung antar banjar di desa Medewi. Selanjutnya pihaknya akan berkoordinasi dengan Balai dan Provinsi. “Sebagai akses penghubung antar banjar di desa Medewi, ini sangat penting. Jika ada jembatan tentu perekonomian masyarakat akan berangsur membaik. Kita akan berkoordinasi dengan Balai dan Provinsi untuk mencari solusi agar segera bisa diatasi, mengingat jembatan tersebut sebagai akses penghubung antar banjar disini,”pungkas Artha. (Humas Pemkab Jembrana)