Denpasar (Metrobali.com)-

Kabupaten Buleleng, Bali utara mampu memberikan kontribusi terbesar yakni sebanyak 24.658 ton jagung pipilan kering atau 39,99 persen dari total produksi keseluruhan Pulau Dewata sebanyak 61.873 selama 2012.

“Empat dari sembilan kabupaten dan kota di Bali mempunyai peran strategis dalam memproduksi jagung di daerah ini,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, I Gede Suarsa di Denpasar, Kamis (11/7).

Dia mengatakan, ke empat wilayah itu, selain Kabupaten Buleleng menyusul Kabupaten Karangasem, daerah ujung Timur Bali yang memberikan kontribusi 24,66 persen, Kabupaten Klungkung 13,38 persen dan Kabupaten Bangli 13,27 persen.

Lima kabupaten/kota lainnya yang meliputi Kabupaten Jembrana, Tabanan, Gianyar, Badung dan Kota Denpasar memberikan kontribusi di bawah sepuluh persen, bahkan Kota Denpasar, ibukota Provinsi Bali yang lahan pertaniannya semakin menyusut tidak memberikan kontribusi terhadap produksi jagung.

Produksi jagung di Bali berdasarkan angka tetap (Atap) 2012 menurun sebanyak 2.733 ton pipilan kering atau 4,23 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurunnya produksi jagung tersebut akibat banyak tanaman jagung yang dipanen muda untuk keperluan jagung bakar maupun jagung rebus yang dijual di sepanjang pantai yang menjadi objek wisata.

Gede Suarsa menambahkan, berkurangnya produksi jagung juga akibat berkurangnya curah hujan atau hari hujan jauh lebih kecil dibandingkan tahun 2011, sehingga terjadi penurunan luas panen jagung pada subround I (Januari-April) dan subround III (September-Desember ) 2012 seluas 1.731 hektare atau turun 7.61 persen.

Realisasi penanaman jagung pada subround I (Januari-April) seluas 48.115 ton biji kering atau naik sebesar 2.734 ton (6,02 persen) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sedangkan produksi pada subround II ( Mei-Agustus) 2012 meningkat sebesar 851 ton atau 17,30 persen dan pada subround III (September-Desember) 2012 menurun sebanyak 6.318 ton atau 44,17 persen, ujar Gede Suarsa. AN-MB