DSC_2593

 Denpasar (Metrobali.com)-

Dalam rangka mewujudkan transparansi dan akuntabilitas terhadap penggunaan anggaran maupun sumber pendapatan Provinsi Bali di tahun 2016, Gubernur Bali Made Mangku Pastika membeberkan rancangan APBD Provinsi Bali tersebut di ajang Podium Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) yang digelar rutin tiap hari Minggu di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala, Denpasar, pada, Minggu (8/11).

Rancangan APBD yang telah dsetujui DPRD pada beberapa waktu yang lalu ini selanjutnya akan diajukan ke Kementrian Dalam Negeri untuk mendapatkan proses klarifikasi dan verifikasi. Setelah proses di Kemendagri selesai kemudian akan ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (Perda) dan barulah akan dapat digunakan sebagai pedoman penggunaan anggaran di tahun 2016. Pastika mengapresiasi atas kerjasama yang baik antara pihak legislatif dan eksekutif sehingga proses  penyusunan anggaran dapat berjalan sesuai rencana.

Pastika mengurai untuk tahun anggaran 2016 Pemprov menargetkan pendapatan sekitar 5,1 T.  Dimana sumber pendapatan terbesar yaitu sekitar 65,13% bersumber dari pajak kendaraan bermotor. Sumber pendapatan lainnya sebesar 19,13%  akan bersumber dari dana perimbangan dari Pemerintah Pusat dimana  dana perimbangan  ini diperuntukkan membayar gaji PNS dan  sumber dana bagi  proyek yang kita ajukan ke pemerintah pusat dan sekitar 15,73 % berasal dari pendapatan lain lain yang sah seperti dari sewa aset Pemprop, pendapatan bunga deposito serta dari deviden kepemilikan saham di Bank Pembangunan Daerah Bali (BPD Bali ).

“Setahun itu kita mendapat bunga deposito hampir 50 M  dan deviden 60 M yang langsung masuk ke kas daerah, bukan masuk ke kantong gubernur,“ tegas Pastika.

Dipaparkan Pastika seluruh pendapatan inilah yang nantinya akan menjadi nilai tambah pendapatan daerah dari sektor pendapatan lain lain yang sah. Setelah diketahui berapa jumlah pendapatan secara menyeluruh barulah dilakukan penyusunan pengeluaran sehingga nantinya pengeluaran tidak melebihi pendapatan.

Ia juga memaparkan rencana penggunaan anggaran terbagi menjadi 8 bagian diantaranya belanja hibah sekitar 962 M, belanja subsidi  sekitar 10 M, belanja pegawai sebesar 941 M , belanja bagi hasil sebesar 1,1 T, bantuan sosial sekitar 179 M, belanja langsung sebesar 1,5 T, BKK Ke Kab/Kota sebesar 748 M serta belanja tidak terduga sebesar 15 M.

Dalam bantuan BKK ke kota/ kabupaten di Bali juga terinci  bantuan untuk 1488 Desa Pakraman di Bali serta bantuan kepada 1611 Subak dan subak Abian Se Bali. Dalam rancangan APBD tahun depan, Kabupaten Tabanan akan medapat kucuran bantuan dari Pemprov sebesar 20 milyaruntuk perbaikan infrastruktur jalan , mengingat banyaknya masyarakat yang mengeluhkan rusaknya jalan Kabupaten lumbung beras tersebut.

 “Yang mengerjakan perbaikan jalan adalah Pemkab Tabanan tapi dananya dari Pemprov  yang nantinya dananya disalurkan lewat BKK, “ imbuhnya.

Untuk program prioritas /unggulan Bali Mandara seperti JKBM. Bedah Rumah , Simantri , Gerbangsadu  tetap mandapatkan anggran yang signifikan di tahun 2016, begitu pula anggaran subsidi pupuk yang mencapai 10 M  dengan harapan cita cita Bali sebagai Pulau Organik dapat terwujud. Mengakhiri orasinya Pastika mengajak seluruh komponen masyarakat untk ikut mengawasi jalannya penggunaan anggaran sehingga tercipta tata pemerintahan yang trasnparansi.

“ Masyarakat berhak tahu darimana pendapatan dan digunakan untuk apa saja  pendapatan tersebut,“ pungkasnya. AD-MB