Jembrana (Metrobali.com)-

Baru sebulan lalu selesai digarap, bedah rumah dengan bantuan dana stimulan dari pemerintah pusat itu, ternyata sudah rusak. Dalam program ini, pemilik rumah diberikan dana Rp.7.5 juta per masing-masing rumah, berupa material yang dibutuhkan untuk bedah rumah. Seperti yang dialami oleh I Ketut Catra, asal Lingkungan Satria, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana.

Ditemui di rumahnya, Senin (30/12) I Ketut Catra mengaku tidak tahu yang mengerjakan bedah rumah. Namun menurutnya beberapa bulan lalu, ia pernah didatangi petugas dari kelurahan yang menyampaikan bahwa rumahnya mendapat program bedah rumah. Ia pun setuju.

Namun belum sebulan, kayu-kayu yang digunakan sudah hancur dimakan rengat. “Coba lihat ini. Ini jatuhnya dari kayu atas” ujarnya, sembari menunjuk bubuk kayu di meja dan lantai.

Sementara sumber lain mengatakan, seharusnya untuk atap itu, kayu bayur. Namun yang digunakan ini mungkin jenis kayu sengon. “Rumah ini belum serah terima, ini mungkin kayu sengon muda, sehingga mudah dimakan rengat” ujar sumber tadi, yang namanya tidak mau ditulis.

Ia pun meminta agar mengecek seluruh rumah bantuan yang ada di Kelurahan Pendem. Pasalnya ia yakin yang mendapat bantuan bukan satu rumah saja. “Coba cek rumah yang lain, tapi mengajak pihak berwajib agar jelas. Saya yakin hasilnya sama. Saya tidak mau masyarakat dijadikan alat untuk mencari keuntungan” ujar sumber tadi.

Menurut Kepala Dinas Kesosnakertrans Jembrana,I Ketut Wiaspada, bedah rumah dibiayai oleh  berbagai sumber. Misalnya Pemkab Jembrana, membiayai bedah rumah sebanyak 204 unit pada tahun 2013 ini dengan anggaran Rp.15 juta per unit.

Selain itu, ada dari APBD Provinsi Bali. Tahun 2013 ini, Pemprov Bali menganggarkan bedah rumah terhadap 101 rumah di Jembrana dengan anggaran Rp.25 juta per masing-masing rumah. Masyarakat Jembrana juga mendapat bantuan stimulan bedah rumah dari pemerintah pusat.

Menurutnya tahun ini, Jembrana mendapat kepercayaan membedah 535 rumah. Namun, karena bantuan ini berupa dana stimulan, jumlah dana yang diberikan hanya Rp. 7,5 juta. Prosedur pencarian dana stimulan dilakukan dari BRI pusat langsung ditransfer ke BRI Unit tempat lokasi bedah rumah.

Terkait dengan keluhan bedah rumah di Kelurahan Pendem, pihaknya berjanji akan segera mengeceknya. “Saya cek kelapangan dulu, nanti saya informasikan” ujarnya. MT-MB