Denpasar (Metrobali.com)-

Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Bali mengaku tidak siap menjadi tuan rumah kongres luar biasa (KLB), karena menjelang Pemilihan Kepala Daerah Bali.
“Memang sebelumnya sempat melontarkan kesiapan Bali menjadi tuan rumah KLB Partai Demokrat, tapi setelah dilakukan rapat dengan jajaran pengurus DPD dan DPP Partai Demokrat, rasanya tidak memungkinkan. Karena Bali akan menyelenggarakan pilkada pada 15 Mei mendatang,” kata Ketua DPD Partai Demokrat Bali Made Mudarta di Denpasar, Jumat (8/3).

“Beberapa pengurus DPD Partai Demokrat di Tanah Air menginginkan KLB digelar di Bali setelah mundurnya Ketua Umum Anas Urbaningrum beberapa hari lalu,” katanya.

Alasan beberapa DPD Partai Demokrat di Indonesia agar menggelar KLB di Bali, kata Mudarta, sebab terbukti semua kegiatan berskala nasional dan internasional yang digelar di Bali berjalan sukses.

Ia mengatakan kharisma Bali yang memancarkan kedamaian, juga kondusivitas wilayah yang selama ini terjaga dengan baik, menjadi alasan tepat dan strategis bagi penyelenggaraan kegiatan politik nasional seperti kongres di Pulau Dewata.

Hanya saja, kata politikus asal Kabupaten Jembrana ini, banyak pula yang memberikan masukan dan pertimbangan, KLB tidak tepat digelar di Bali saat ini.

“Perhatian kader dan masyarakat masih terfokus pada persiapan pilkada yang akan digelar pada 15 Mei 2013.

Karena masih berkosentrasi pada pemenangan pasangan yang diusung Koalisi Bali Mandara yaitu Made Mangku Pastika dan Ketut Sudikerta yang dikenal dengan paket Pasti-Kerta, sehingga dikhawatirkan, jika tetap digelar di Bali, hal itu akan memengaruhi kesiapan penyelenggaraan KLB.

“Energi dan perhatian kader serta pengurus Partai Demokrat masih terfokus pada pilkada sehingga mereka dikhawatirkan tidak maksimal dalam mempersiapkan sebagai tuan rumah hajatan nasional setingkat KLB,” ucapnya.

Ia mengatakan jangan sampai justru karena semua kader sibuk terlibat dalam kegiatan dan penggalangan dukungan pilkada, sehingga persiapan hajatan KLB menjadi terabaikan.

“Atau sebaliknya, jika dipaksakan untuk mempersiapkan KLB maka, tugas untuk pemenangan paket Pasti-Kerta tidak tergarap maksimal,” kata Mudarta. INT-MB