Mangupura (Metrobali.com)-
 
Pemkab Badung tidak henti-hentinya dan terus mengambil langkah-langkah/upaya/usaha dan tindakan pencegahan pengurangan resiko bencana yang terjadi dengan melalui sosialisasi dan penyebarluasan informasi tentang bencana oleh Pemkab Badung melalui BPBD Kab. Badung. Bali khususnya Kab. Badung  merupakan daerah yang tidak luput dari kerawanan bencana alam yang bisa terjadi kapan dan dimanapun meliputi bencana banjir, angin puting beliung, tanah longsor, kekeringan, kebakaran, bahkan mungkin ancaman tsunami.
Demikian disampaikan Bupati Badung A.A. Gde Agung, SH yang diwakili  Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kab. Badung I.B. Yoga Segara, SH, Kamis (25/7) bertempat di Hotel Made Bali Jln. Raya Sempidi Mengwi Badung, Hadir pada kesempatan itu Kepala Pelaksana BPBD Kab. Badung Drs. I Nyoman Wijaya, MM beserta jajarannya,  Instansi/SKPD terkait dilingkungan Pemkab Badung,  para Camat dan Lurah/Kepala Desa, Instansi Swasta di Kab. Badung, LSM dan perwakilan masyarkat serta para narasumber/instruktur.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kab. Badung I.B. Yoga Segara, menyampaikan bencana yang terjadi memang/mungkin bisa diramalkan namun demikian realita kejadian/bencana yang timbul selalu saja memberikan dampak kejutan dan menimbulkan banyak kerugian harta benda. Bencana dan pembangunan merupakan dua hal yang berjalan beriringan, disatu sisi bencana yang terjadi sering mengakibatkan hilang/rusaknya hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan sebelumny, disisi lain pembangunan yang dilaksanakan tanpa disadari telah/sering pula menimbulkan bencana.
Dengan kondisi demikian bagaimana kita kedepannya mengintegrasikan dan mensinergikan pengurangan resiko bencana dalam pembangunan yang sedang dilaksanakan. Kami mengajak dan mengingatkan baik aparatur pemerintah maupun seluruh lapisan masyarakat di Kab. Badung khususnya akan betapa pentingnya kewapadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana,”ucap Gde Agung.
Lebih lanjut disampaikan melalui kegiatan sosialisasi dan rapat koordinasi ini para peserta nantinya memiliki ilmu pengetahuan dan kemampuan tentang kebencanaan, mewujudkan/menumbuhkan penanganan bencana berbasis kemasyarakatan  artinya masyarakat siap dan tangguh menghadapi bencana, upaya turut membangun partisipasi masyarakat secara aktif dalam penaggulangan bencana serta terwujudnya kesiapsiagaan bagi kita semua terutama yang berada didaerah rawan bencana, turut menyebarluaskan informasi dan pengetahuan penanggulangan bencana kepada seluruh lapisan masyarakat, sehingga jika/bila terjadi bencana kita sudah dapat mengetahui langkah-langkah apa yang harus dilakukan agar resiko/dampak yang timbul dapat ditekan seminimal mungkin,’harap Gde Agung.
Kepala Pelaksana BPBD Kab. Badung yang juga Ketua Panitia Drs. I Nyoman Wijaya, MM melaporkan tujuan pelaksanaan Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana Kab. Badung tahun 2013 untuk memperkuat struktur organisasi sesuai dengan kaedah manajemen penaggulangan bencana yang terfokus pada kelengkapan dokumen teknis perubahan rancangan kelembagaan, produk hukum yang harus tersedia dan pengelolaan dana tanggap darurat serta dana bantuan sosial lainnya, membangun hubungan kemitraan yang harmonis dan solid dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di Kab. Badung sesuai dengan tupoksi BPBD Kab. Badung dengan instansi terkait lainnya.
Kegiatan Sosialisasi dan Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana Kab. Badung tahun 2013 dilaksanakan sehari bertemapat di Hotel Made Bali Jln. Raya Sempidi Mengwi Badung, dengan jumlah peserta sebanyak 50 orang yang terdiri dari  BPBD Kab. Badung, Instansi Pemerintah terkait di lingkungan Pemkab Badung, Instansi Swasta di Kab. Badung, LSM dan perwakilan masyarkat. Dengan nara sumber dari BPBD Provinsi Bali, Fakultas Hukum UNUD, Forum Pengurangan Resiko Bencana dan IDEP Foundation,”ucapnya.