Sejak lama warga berharap bisa memanfaatkan air bersih yang bersumber dari mata air Guyangan. Untuk hal itu, proyek pemasangan pipa untuk pemanfaatan sumber air Guyangan pun dikerjakan tahun 2010. Sayang keberadaan proyek itu tak terpelihara dengan baik. Akibatnya terjadi banyak kebocoran pipa yang membuat air terbuang percuma. Di pihak lain, warga makin kesulitan mendapatkan air bersih.

Masalah tersebut sangat disayangkan anggota DPRD Klungkung asal Nusa Penida, Wayan Misna, Senin (5/9) kemarin. Menurutnya, proyek pemasangan pipa air Guyangan tahun lalu, untuk memenuhi air bersih di lima desa yakni Desa Batukandik, Batumadeg, Klumpu, Bunga Mekar dan Kutampi. Akibat kebocoran pipa, kesulitan air bersih terparah dialami tiga desa, Batukandik, Bunga Mekar dan Kutampi. Terutama di Dusun Glagah dan Jurangpait.

Pengelola dan penanggung jawab proyek air Guyangan tidak jelas. Masyarakat tidak tahu harus melapor ke mana terkait kebocoran pipa induk, jelasnya.

Menurut Misna, kebocoran pipa terjadi sejak beberapa pekan lalu dan belum tertangani sampai saat ini. Misna pun sempat turun ke lokasi untuk mengecek kebenaran informasi yang diterima warga. Saya sempat turun ke lokasi 27 Agustus 2011. Memang betul terjadi kebocoran. Nyatanya, sampai kemarin belum juga ada penanganan. Di saat masyarakat kesulitan air bersih, justru banyak air yang terbuang percuma. Apalagi, di Nusa Penida saat ini sedang musim ngaben. Di mana masyarakat sangat membutuhkan air, tambahnya.

Seharusnya, menurut Misna, ketika pemerintah membangun proyek untuk kepentingan masyarakat, semestinya dipersiapkan pengelola dan penanggung jawab untuk melakukan pemeliharaan. Sehingga ketika terjadi kebocoran, masyarakat bisa dengan cepat melapor.