Denpasar (Metrobali.com)-

Sedikitnya 8.000 personel atau dua per tiga dari 12.000 kekuatan yang dimiliki Kepolisian Daerah Bali disiagakan untuk mengamankan pelantikan gubernur dan wakil gubernur setempat pada 28 Agustus 2013.

“Kami akan menyiagakan 8.000 personel untuk pengamanan di seluruh wilayah di Bali,” kata Kepala Biro Operasi Polda Bali, Komisaris Besar I Gede Alit Widana, di Denpasar, Senin (29/7).

Menurut dia, dari jumlah penyiagaan personel itu, sekitar 1.200 di antaranya akan bertugas menjaga tempat pelantikan di gedung DPRD Provinsi Bali di kawasan Renon, Denpasar, yang menjadi salah satu titik prioritas pengamanan termasuk pengamanan terhadap gubernur dan wakil gubernur terpilih.

Selain itu, pihak kepolisian juga akan mengamankan Kantor Gubernur di kawasan Renon, kediaman gubernur dan wakil gubernur terpilih, sejumlah ruas jalan protokol, hingga objek-objek vital.

“Semuanya akan kami jaga ketat termasuk objek-objek vital untuk menghindari gangguan keamanan,” ujarnya.

Sempat beredar isu sabotase terkait pelantikan gubernur dan wakil gubernur terpilih, terutama upaya penggagalan pelantikan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

Terkait hal itu, Alit Widana menyatakan bahwa pihaknya akan tetap melakukan penyelidikan dengan menggunakan intelijen agar hal tersebut tidak terjadi.

“Polisi akan tetap melakukan lidik (penyelidikan) dengan mengoptimalkan kerja intelijen. Tidak ada satu pun yang bisa menggagalkan pelantikan itu karena itu sudah keputusan negara,” katanya.

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta, memenangkan pilkada pada 15 Mei 2013 dengan perolehan suara sebanyak 1.063.734 atau selisih 996 suara dari pasangan Anak Agung Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan.

Made Mangku Pastika akan memimpin pemerintahan di Pulau Dewata untuk periode keduanya pada 2013-2018. Pastika sebelumnya Gubernur Bali periode 2008-2013 berpasangan dengan Puspayoga yang dalam pilkada 15 Mei lalu keduanya saling berhadapan. AN-MB