Denpasar (Metrobali.com)-

Festival pasar tradisional yang dilaksanakan Pemerintah Kota Denpasar melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM PemDes) yang bertujuan mewujudkan pasar tradisional menuju pasar “Sapta Pesona” yakni keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahan dan kenangan. Sebanyak 51 pasar yang terdiri dari 35 pasar desa dibawah binaan BPM PemDes, dan 16 pasar yang dikelola Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar.

“Penilaian pada Festival Pasar Tahun ini dilaksankan pada minggu kedua bulan Januari 2014 dengan melibatkan tim independen dari Fakultas Ekonomi Universitas Udayana yang dilanjutkan minggu ketiga dari tim Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Denpasar terkait,” ujar Kepala BPM PemDes Made Mertajaya, Senin (6/1) pada rapat persiapan Festival Pasar di kantor setempat.

Lebih lanjut dikatakan penilaian Festival Pasar saat ini juga lebih ketat dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini disetiap pasar akan melakukan penilaian  ketertiban arus lalulintas, penataan parkir, tersedianya alat pemadam api, dan pengelolaan sampah dilingkungan pasar. lewat program revitalisasi pasar tradisional yang dicanagkan Walikota I.B Rai Dharmawijaya Mantra bersama Wakil Walikota I GN Jaya Negara tidak hanya sebatas menata fisik pasar, namun juga mampu meningkatkan daya saing pasar tradisional ditengah merangseknya pasar modrn. Perbaikan pengelolaan managemen pasar menjadi hal penting program revitalisasi pasar kedepannya yang juga sebagai ikon penggerak ekonomi kerakyatan.

“Festival pasar ini bukan hanya sekedar penilaian, namun dapat meningkatkan kesadaran dan pelestarian aspek budaya Pasar Desa. Disamping merubah mindset perilaku ekonomi modrn dapat dilakukan melalui pola hidup bersih di Pasar Desa,” ujar Made Mertajaya.

Mengelola kebersihan pasar bukan semata tanggung jawab pengelola pasar itu sendiri, tetapi pedagang juga memiliki kewajiban dan tanggung jawab dalam menjaga sekaligus mengelola kebersihan pasar.  Jika kebersihan pasar dapat terwujud kita dapat mengimbangi keberadaan pasar modern seperti supermarket.

“Semakin pasar tradisional digemari oleh masyarakat, semakin meningkatnya kesejahteraan masyarakat itu sendiri,” ujar Mertajaya. Disamping melakukan penilaian, pada ajang Festival Pasar ini juga akan digelar Sepekan Pasar Tradisional, Festival Kuliner, serta lomba foto “Menuju Pasar Sapta Pesona” tingkat SMP dengan pengumpulan karya foto pada 4 – 10 Februari mendatang di Kantor BPM PemDes Jl. Hayam Wuruk No. 69. “melalui fetival pasar ini dapat mewujudkan Pasar yang representatif, sehingga masyarakat kembali berkunjung dan berbelanja di Pasar tradisional,” ujar Mertajaya. PUR-MB