Denpasar (Metrobali.com)-

Sekitar 150 keris dari berbagai daerah di Nusantara termasuk dari sejumlah kerajaan di Bali akan dikirab keliling lapangan Puputan Badung, jantung Kota Denpasar, untuk memeriahkan pameran keris memperingati Hari Tumpek Landep.

“Kirab keris itu menandai pembukaan pelaksanaan pameran dan sarasehan keris yang dilaksanakan Pemerintah Kota Denpasar,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar I Wayan Gatra, Senin.

Ia mengatakan, kegiatan yang mengusung tema “Taksu keris Bali Pusaka Budaya Nusantara” akan berlangsung selama tiga hari, 20-22 Agustus 20013 di depan Museum Bali Denpasar.

Acara pembukaan pameran yang juga dimeriahkan dengan penampilan tarian khusus Tumpek Landep hasil ciptaan seniman andal Dr I Komang Astita, MA yang juga dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.

Semua itu dalam memperingati hari Tumpek Landep, persembahan khusus untuk keris pusaka dan benda-benda lainnya yang terbuat dari besi, baja, perak dan emas yang jatuh pada hari Sabtu, 24 Agustus mendatang.

Wayan Gatra menjelaskan, terobosan untuk melakukan kirab senjata warisan puri itu juga disertai dengan peluncuran buku “Jelajah Keris Bali” yang digarap oleh I Wayan Griya Dkk, mantan dosen Fakultas Sastra Universitas Udayana.

Kirab keris pusaka yang dirancang itu lebih menonjolkan kearifan lokal, diharapkan jauh lebih baik dan sempurna dari kegiatan yang selama ini pernah dilakukan.

Pemkot Denpasar sekali dalam setahun bertepatan dengan Tumpek Landep menggelar kirab keris pusaka melibatkan keris pusaka milik kolektor maupun pencinta keris diarak dalam kemasan atraksi yang unik, menarik dan meriah, dengan diiringi alunan instrumen tradisional Bali (gamelan).

Keris-keris tersebut setelah diarak keliling kota selanjutnya dipamerkan di Museum Bali, jantung Kota Denpasar. Kegiatan itu diharapkan lebih sempurna dengan melibatkan keris pusaka warisan puri, harap Wayan Gatra.

Kegiatan tersebut dikemas dalam usaha ekonomi kreatif, yakni merangkul perajin-perajin yang menggunakan bahan baku besi, logam dan emas untuk menggelar pameran sekaligus menjual hasil produksinya.

Pameran kali ini melibatkan 70 perajin bertambah dari tahun sebelumnya 45 perajin, ujar Wayan Gatra.