Jakarta (Metrobali.com)-

 

Situs pengaliran arus untuk video Google, YouTube, membentuk bagian yang disebut Intelligence Desk untuk mendukung penemuan video kontroversial dan tidak pantas lebih dini sebelum mereka menjadi viral dan menimbulkan masalah bagi para pengiklan.

Bagian intelijen ini akan mengandalkan konsultan pihak ketiga, situs media sosial, umpan balik pengguna dan data Google untuk menemukan video yang terlalu kontroversial bagi para pengiklan YouTube dan basis pelanggan. Video-video bermasalah temuan mereka akan dihapus sebelum iklan ditempelkan pada mereka.

YouTube menghadapi beberapa masalah baru-baru ini karena memungkinkan iklan-iklan dari perusahaan besar tersemat pada video-video unggahan ekstremis. Hal tersebut membuat perusahaan seolah mendukung agenda-agenda radikal, yang menimbulkan kontroversi tak diinginkan bagi bisnis ini.

Guna membantu mencegah video-video tidak pantas semacam itu mengalir ke YouTube, mereka berencana menambah 10 ribu moderator konten baru sebelum akhir tahun ini.

“Kami memperluas kerja kami dalam melawan para aktor buruk yang mencoba menyalahgunakan platform kami. Ini meliputi pengerahan lebih banyak orang untuk mengatasi potensi pelanggaran konten dan meningkatkan teknologi pembelajaran mesin kami. Kami bisa mengonfirmasi bahwa bagian dari upaya-upaya tersebut akan mencakup pembentukan tim yang didedikasikan untuk melindungi platform kami dari tren dan ancaman yang muncul,” demikian pernyataan YouTube yang dikutip situs informasi teknologi Phone Arena.

Selain menambah tim, untuk meningkatkan dukungan dari pengiklan, YouTube awal pekan ini mengumumkan bahwa mereka yang ingin mendapat bayaran dari video buatan mereka akan harus mencapai batas jumlah pemirsa tertentu. Konten mereka harus dilihat lebih dari 4.000 jam dari total waktu tonton dalam 12 bulan terakhir dan sedikitnya memiliki 1.000 pelanggan. Sumber : Antara