ternak (1)

Tabanan (Metrobali.com) – ‎

Meningkatkan kesehatan hewan dalam mewujudkan swasembada daging di Tabanan, Dinas Peternakan Kabupaten Tabanan memberikan pelayanan kesehatan hewan kepada 101 ekor sapi. Pelayanan kesehatan hewan yang dipusatkan di KTT Manik Amerta, Banjar Antagana, Desa Tiying Gading, Selemadeg Barat, dibuka secara resmi oleh Sekretaris Kabupaten Tabanan Nyoman Wirna Ariwangsa, Selasa (18/11) pagi. Kegiatan serangkaian HUT ke 521 Kota Tabanan itu juga dihadiri Kepala Dinas Peternakan Ketut Warsiki, Camat Selemadeg Barat Ketut Suyana Putra, serta seluruh anggota KTT Manik Amerta.

Sebanyak 101 ekor ternak sapi yang berasal dari anggota KTT Manik Amerta diberikan pelayanan kesehatan. Dari total hewan tersebut, 3 ekor sapi mendapatkan Inseminasi Buatan (IB), 6 ekor mendapatkan pemeriksaan kebuntingan (PkB), 2 ekor suntik hormon, dan 50 ekor vaksinasi.

Kepala Dinas Peternakan Ketut Warsiki menjelaskan, pelayanan kesehatan yang dilaksanakan kali ini menyasar semua masyarakat yang memiliki ternak di Desa Tiying Gading. Selain memberikan pelayanan kesehatan secara gratis, kegiatan ini juga bertujuan untuk mewujudkan swasembada daging. “Kegiatan yang menyasar kesehatan hewan ini juga merupakan rangkaian dari HUT ke 521 Kota Tabanan,” ungkapnya.
Apresiasi yang setinggi-tingginya juga diungkapkan Bupati Tabanan. Dalam sambutannya yang dibacakan Sekkab Tabanan Nyoman Wirna Ariwangsa, sektor peternakan masih mendominasi struktur perekonomian Tabanan setelah sektor pertanian, yang berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat. Dimana Kabupaten Tabanan Merupakan sentra peternakan dengan komoditi unggulan Sapi, Babi dan Kambing.  “Untuk memperoleh hasil yang optimal, keberadaan ternak di Tabanan juga mendapat bimbingan dan sentuhan teknologi,” jelasnya.

Secara Kualitatif keberhasilan pembangunan peternakan di Kabupaten Tabanan telah memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah. Berupa penyediaan daging yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal), guna memenuhi gizi masyarakat dan meningkatkan pendapatan peternak.

Sekkab juga menjelaskan, berbagai langkah telah dilakukan pemerintah dalam menghadapi permasalahan kesehatan hewan. Diantaranya, dari ancaman gangguan penyakit hewan, upaya pengendalian berupa Vaksinasi, Pengobatan, Spraying Insektisida, Pemeriksaan Kebuntingan dan Inseminasi Buatan. ”Kegiatan ini bertujuan untuk  mewujudkan Swasembada Pangan Hewani yang ASUH sesuai motto “Manusya Mriga Satwa Sewaka” yang artinya mengabdi kemanusian melalui dunia hewan,” jelasnya.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menekan angka kematian ternak, meningkatkan status kesehatan hewan sehingga Produktivitas dan Reproduktivitasnya dapat optimal, mengetahui penyakit secara dini dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kesehatan hewan. “Saya menghimbau kepada masyarakat petani ternak agar lebih memperhatikan ternaknya. Segeralah melapor kepada petugas terdekat apabila mengalami gangguan kesehatan,” imbaunya. EB-MB