Foto: Calon Walikota  Denpasar nomor urut 2, Gede Ngurah Ambara Putra (kiri) usai berdiskusi dengan Kepala BPS (Badan Pusat Statistik) Kota Denpasar Eman Sulaeman, Jumat (13/11/2020).

Denpasar (Metrobali.com)-

Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar nomor urut 2, Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertha Negara (Amerta) berkomitmen membangun Denpasar dengan berbasiskan digitalisasi data terintegrasi.

Hal ini untuk mengakselerasi kemajuan Kota Denpasar, mewujudkan Smart City yang Berdaya Saing dan Berbudaya.

Hal tersebut diungkapkan Calon Walikota  Denpasar nomor urut 2, Gede Ngurah Ambara Putra saat mengunjungi Kepala BPS (Badan Pusat Statistik) Kota Denpasar Eman Sulaeman, di Kantor BPS Kota Denpasar, Jalan Mulawarman, Denpasar, Jumat (13/11/2020).

Ngurah Ambara mengungkapkan bahwa kedatangannya ke BPS untuk lebih mengerti kondisi Denpasar dalam berbagai aspek pada data BPS misalnya tentang pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kota Denpasar. Sebab data-data BPS ini penting sebagai potret dan acuan dalam mengambil kebijakan di Kota Denpasar.

“BPS sebagai kaca dari pemerintah. BPS tempat berdiskusi pemimpin daerah bagaimana seharusnya kebijakan pemerintah daerah diambil berdasarkan analisis data yang ada,” kata Ngurah Ambara yang juga seorang pengusaha money changer ini.

Ia menegaskan memimpin dan membangun Denpasar tidak boleh hanya dengan “rasa” apalagi “rasa-rasanya” dan “meraba-raba” harus berbasis data base (basis data), fakta dan logika. Kebijakan tanpa data tepat dan akurat bisa jadi “kiamat.”

“Pemimpin harus banyak membaca dan menganalisis data, mendengar cerita, mencari solusi melibatkan semua, tidak bisa membabi buta,” ungkap Ngurah Ambara.

Ia menegaskan Amerta siap menghadirkan perubahan di Kota Denpasar dengan kebijakan dan progam-program berbasiskan digitalisasi data terintegrasi.

Amerta ingin menjadikan Denpasar sebagai smart city yang terintegrasi dan berdaya saing. Dengan ini smart city tidak hanya bisa sensitif dan memberikan respon cepat dari birokrasi tapi bagaimana pengelolaan smart city juga mampu memberikan data sosial, ekonomi, kesehatan yang perlu terus ditingkatkan.

Bagi Amerta smart city juga harus mampu menghadirkan satu data base (basis data) terintegrasi di Kota Denpasar. Misalnya mulai dari data kependudukan hingga kaitannya dengan data masyarakat yang berhak menerima berbagai bantuan dan stimulus pemerintah seperti halnya dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

“Dengan database ini sehingga dalam hal memberikan bantuan, baik itu BLT, BST ataupun yang lainnya mudah, tidak akan tumpang tindih karena semua sudah terintegrasi,” kata Ngurah Ambara.

“Begitu juga dengan bantuan UMKM, bagaimana kita bisa memonitor, mengevaluasi ataupun memberikan apresiasi baik itu bantuan stimulus usaha, kredit atau apapun. Itu yang saya lihat untuk ditingkatkan lagi untuk Kota Denpasar,” sambung Ngurah Ambara.

Sementara itu Kepala BPS (Badan Pusat Statistik) Kota Denpasar Eman Sulaeman menegaskan data-data BPS menjadi acuan penting pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan.

“BPS tugasnya memotret kondisi riil bukan menggambar. Meskipun di bawah pemerintahan, BPS tapi tidak sajikan data yang baik-baik. Statistik boleh salah tapi tidak boleh bohong,” tegas Eman Sulaeman.

Terkait dengan penguatan UMKM di masa pandemi Covid-19, Eman Sulaeman menambahkan pemerintah Kota Denpasar perlu terus memberikan kemudahan, stimulus bantuan, serta dorongan moral.

“BPS melihat UMKM selama ini sudah bertahan di tengah pandemi Covid-19 ini dan mudah mudahan tetap berjalan,”  kata Eman Sulaeman.

Begini Program Unggulan Amerta

Untuk diketahui Visi Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar nomor urut 2, Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertha Negara (Amerta) yakni Membangun Denpasar yang Berseri (Bersih, Sejahtera dan Indah) Berlandaskan Falsafah Tri Hita Karana.

Visi ini ditunjang dua misi utama. Pertama , mewujudkan masyarakat Denpasar yang berbudaya, adil, inovatif dan sejahtera. Kedua, mewujudkan Denpasar sebagai salah satu Smart City berdaya saing di Indonesia.

Sejumlah progam unggulan Amerta untuk membantu meringankan beban masyarakat. Diantaranya Amerta memprogramkan memberikan santunan kelahiran sebesar Rp 1 juta bagi warga Denpasar, hingga satuan kematian sebesar Rp 5 juta.

Tidak hanya memprogramkan santunan kelahiran dan kematian, Amerta juga akan memberikan insentif kepada pengurus PKK sebesar Rp 5 per tahun, insentif kepada pengurus Banjar sebesar Rp 30 juta per tahun hingga memberikan bantuan kepada STT (Sekaa Teruna Teruni) di tiap banjar sebesar Rp 25 juta per tahun.

Selanjutnya Amerta memprogramkan pendidikan dan kesehatan gratis untuk pekerja non formal. Lalu menyempurnakan program smart city yang ada sebagai pusat data guna menciptakan data yang transparan serta akuntabel.

Amerta juga akan mensinergikan pasar modern dengan pasar tradisional. Tidak hanya itu, Amerta juga meningkatkan kualitas pelayanan Puskesmas 24 jam dan rawat inap. (ian)