Ketua TP. PKK Ny. Seniasih Giri Prasta saat hadir sebagai narasumber dalam program acara Dialog dengan tema Keluarga Keren Cegah Stunting di Bali TV, Selasa (29/6). 

 

Mangupura (Metrobali.com)-

Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Badung Ny Seniasih Giri Prasta, mengajak semua kader PKK untuk ikut terlibat secara aktif dan sistematis dalam pencegahan dan penanggulangan stunting. Ini diharapkan mampu menekan dan menolkan angka prevalensi stunting yang ada di Kabupaten Badung. “Dalam setiap pada acara PKK, kami selalu mengajak pada semua kader PKK untuk terlibat aktif, sistematis, dan berkesinambungan dalam pencegahan dan penanggulangan stunting yang ada di Badung,” ungkap Seniasih Giri Prasta saat hadir sebagai narasumber dalam program acara Dialog dengan tema Keluarga Keren Cegah Stunting di Bali TV, Selasa (29/6).

 Oleh karena itu, Seniasih Giri Prasta terus berupaya menekan prevalensi angka stunting di wilayahnya. Hal ini sesuai visi dan misi TP PKK melalui pemberdayaan keluarga, untuk memberikan kontribusi terhadap pencegahan stunting. “Upaya TP PKK yang bisa dilakukan mencegah stunting, yakni dengan meningkatkan jumlah dan kualitas sosialisasi para kader dasa wisma kepada keluarga di wilayah kerjanya,” katanya

Kemudian Seniasih Giri Prasta menyebut peran PKK selanjutnya, yaitu memberikan pembinaan dan pemantauan terhadap pelaksanaan program pencegahan dan penanggulangan stunting. “Saya ingin mengajak semua masyarakat berkomitmen dalam memfasilitasi, dan menggerakkan keluarga untuk memperbaiki pola asuh anak dan pola makan guna memenuhi asupan gizi yang baik bagi anak,” ujarnya.

Seniasih Giri Prasta berharap, pola hidup yang sehat menjadi budaya dan harus dimulai dari kesadaran diri sendiri. Sehingga, akan membantu percepatan penurunan stunting, serta membantu percepatan peningkatan pencapaian indeks pembangunan manusia (IPM) di Badung. “Dalam menanggulangi stunting secara signifikan ini dibutuhkan kerjasama dan harmonisasi seluruh komponen yang ada di daerah dalam mendukung program pemerintah,” tegasnya.

Untuk diketahui bersama stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang terjadi pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, sehingga anak lebih pendek dari usianya. Kekurangan gizi tersebut terjadi sejak bayi berada dalam kandungan, sehingga memberikan dampak anak menjadi lebih mudah sakit, kemampuan kognitif kurang, dan bahkan dalam jangka panjang bisa menimbulkan masalah ekonomi.

Sumber : Humas Pemkab Badung