Gianyar (Metrobali.com)-
Sejumlah seniman menggelar pameran bersama bertajuk Women in Action di Museum Pendet, Ubud Gianyar. Pameran ini akan berlangsung mulai 28 April – 5 Mei mendatang. Menampilkan karya fotografi dari jurnalis Radar Bali (Jawa Pos Group) I Nyoman Wija, SE, Ak, MSi, serta lukisan dari Sanggar Anak Tangguh, dan lukisan dari Komunitas Seniwati Galler

Pameran ini diselenggarakan oleh Bali Women Crisis Center (BWCC), yang merupakan sebuah lembaga layanan publik bagi perempuan dan anak korban kekerasan. Bertujuan untuk menyosialisasikan gerakan kampanye penghapusan dan pencegahan tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak. Di samping itu, dalam rangka memberdayakan peran masyarakat dan aparat penegak hukum serta pihak terkait lainnya dalam mengatasi sekaligus memberikan layanan pendampingan dan advokasi bagi perempuan dan anak korban kekerasan.

Ni Ketut Madani Tirtasari, SH, selaku Direktur BWCC, berharap ajang pameran bersama ini nantinya dapat menggugah kesadaran masyarakat agar lebih peduli terhadap beragam tindakan kekerasan yang dialami kaum perempuan dan anak. Dalam upaya menciptakan kesetaraan, pencapaian keadilan dan pencegahan kekerasan, serta penegakan hak-hak kaum perempuan dan anak yang berkaitan dengan hukum dan budaya di Bali. “Intinya, seni budaya sebagai media strategis untuk gerakan kampanye antikekerasan. Terutama kekerasan terhadap kaum perempuan dan anak,” ujarnya.

Menurutnya, sejumlah karya yang dipajang dalam pameran bersama ini akan dilelang dan hasilnya akan dipakai untuk pengembangan sumber daya manusia BWCC agar mampu menjalankan peran strategisnya secara berkelanjutan dalam memberikan layanan publik seperti pendampingan korban, program penelitian dan pelatihan, advokasi dan pengorganisasian, serta sosialisasi edukasi melalui kampanye dan media massa. “Sehingga terwujud sistem hukum yang adil dalam relasi kuasa baik personal, keluarga, masyarakat dan negara,” tegasnya.

Lebih jauh, dia berharap para donatur ataupun darmawan yang peduli dengan gerakan kampanye antikekerasan bagi kaum perempuan dan anak dapat berpartisipasi aktif dan mengapresiasi pameran bersama ini dengan menyalurkan donasinya secara tulus iklas tanpa pamrih. “Mari tunjukkan kesadaran bahwa kita peduli terhadap perempuan dan anak, dengan menjadi donatur ataupun dermawan yang sejati, demi generasi muda Bali yang lebih baik ke depannya,” gugahnya.

Sementara itu, I Nyoman Wija, sebagai peserta pameran, mengatakan sangat bangga dengan semangat dari BWCC untuk menggagas pameran bersama ini. Terlebih lagi, pameran ini bersifat sosial untuk kepentingan publik dalam rangka menyosialisasikan gerakan kampanye antikekerasan terhadap kaum perempuan dan anak. Untuk itulah, sejumlah karya fotografi saya yang dipajang dalam pameran bersama ini siap untuk dilelang dan hasilnya langsung disumbangkan. “Semoga saja hasil lelang dari fotografi saya ini nantinya dapat dimanfaatkan untuk pengembangan sumber daya manusia BWCC ke depannya,” harapnya, demi mewujudkan kesetaraan dan keadilan hukum bagi para korban kekerasan. Terutama kaum perempuan dan anak. WB-MB