Foto: Suasana Wisuda ke-94 Undiknas di Nusa Dua Hall, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) pada Sabtu 17 Februari 2024.

Nusa Dua (Metrobali.com)-

Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) menggelar Rapat Senat Terbuka, Dies Natalis ke-55, Pengukuhan Guru Besar Tetap Undiknas ke-8 Prof. Dr. Ida Bagus Teddy Prianthara dan Wisuda Undiknas ke-94 di BNDCC pada Sabtu 17 Februari 2024 di BNDCC Nusa Dua, Kabupaten Badung.

Rektor Undiknas, Prof. Dr. Ir. Nyoman Sri Subawa, S.T., S.Sos., M.M., IPM., ASEAN.Eng., mengatakan, Undiknas menggelar acara wisuda yang ke-94 dengan total wisudawan kurang lebih sekitar 975 mahasiswa, baik itu program sarjana dan magister. Acara wisuda dirangkaikan dengan kegiatan pengukuhan guru besar bidang  akuntansi dan juga sekaligus perayaan Dies Natalis Undiknas yang ke-55.

Namun yang menjadi spesial dari rangkaian kegiatan tersebut adalah  pengukuhan guru besar dan perayaan Dies Natalis Undiknas yang ke-55. Diharapkan di usianya yang telah memasuki separuh abad lebih ini, Undiknas akan semakin tumbuh berkembang dan tentunya memiliki daya saing di tingkat internasional.

Sementara pengukuhan guru besar di bidang ilmu akuntansi tersebut atas nama Prof. Dr. Ida Bagus Teddy Prianthara. Dengan demikian Undiknas telah resmi memiliki dua guru besar di bidang ilmu akuntansi.

“Undiknas University memiliki sekitar 9 guru besar, baik bidang ilmu manajemen dan bidang ilmu akuntansi. Jadi sekitar sembilan orang sampai saat ini,” ungkap Rektor Prof Sri Subawa.

Prof Nyoman Sri Subawa mengatakan lebih lanjut, untuk tahun 2024 ini Undiknas menargetkan 5 guru besar baru di berbagai bidang ilmu, khususnya di bidang administrasi negara, dan hukum, dengan harapan kedepan Undiknas bisa membuka program studi doktor ilmu hukum atau doktor ilmu administrasi.

“Kami targetkan dalam bidang administrasi negara, hukum sehingga ke depan kami bisa membuka program studi doktor ilmu hukum atau doktor ilmu administrasi, karena dua ini menjadi target kami untuk capaian guru besar bidang hukum dan bidang ilmu administrasi,” terangnya.

Prof Nyoman Sri Subawa menambahkan, ada perbedaan acara wisuda yang dilaksanakan kali ini dengan acara wisuda sebelumnya. Pada wisuda kali ini Undiknas meluncurkan pembentukan fakultas baru, yakni fakultas ilmu kesehatan dan fakultas pariwisata. Fakultas Ilmu Kesehatan program studi pertamanya adalah Neuropsikologi dan seperti yang pernah disampaikan Prof Nyoman Sri Subawa sebelumnya bahwa Neuropsikologi adalah satu-satunya program studi yang ada di Indonesia.

Sementara untuk fakultas pariwisata, program studi pertamanya adalah Destinasi Pariwisata sehingga ke depan Undiknas berharap juga bisa membuka program studi yang lain dan fakultas baru sehingga Undiknas bisa bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Terkait dengan penambahan fakultas baru dan prodi baru di Undiknas selain dua tadi, Prof Nyoman Sri Subawa, menjelaskan bahwa pihaknya harus melengkapi terlebih dahulu Fakultas Ilmu Kesehatan tersebut dengan menambah program studi di bawah Fakultas Ilmu Kesehatan, salah satunya adalah Keperawatan dan berikutnya tentu Undiknas akan membuat Program Studi Pendidikan Dokter, dan ini sedang berproses.

“Kami sedang berjalan karena menjadi syarat utama ketika pembentukan program studi pendidikan dokter adalah memiliki kaki-kaki yang mensupport untuk pendidikan dokter. Kami belum memiliki dan mau tidak mau kami start dari nol. Salah satu yang sudah gol adalah psikologi, kekhususannya adalah Neuropsikologi,” ujarnya.

Prof Nyoman Sri Subawa juga ingin Undiknas bisa memiliki program S-2 Komunikasi. Apalagi saat ini sudah ada sekitar 10 orang dosen yang sedang mengikuti pendidikan program S-3 (Doktor) Bidang Komunikasi.

“Mudah-mudahan ini sudah berjalan dan berharap mereka yang sedang studi S3 bidang komunikasi lulus dan kita membuat program studi magister komunikasi,” harapnya.

Di sisi lain Prof Nyoman Sri Subawa kemudian berharap kepada para wisudawan yang telah selesai menempuh pendidikan di Undiknas untuk terus belajar dan belajar, selain juga mengikuti perkembangan pengetahuan dan perubahan fenomena di luar dan di kampus. Dengan demikian, Prof Nyoman Sri Subawa yakin dan optimis para lulusan Undiknas akan mampu bertahan dan berdaya saing dengan lulusan perguruan tinggi ternama lainnya.

“Saya berharap mereka setelah selesai menempuh pendidikan di Undiknas tetap belajar dan belajar mengikuti pengetahuan dan apa yang terjadi perubahan fenomena yang terjadi di luar dan kampus. Itu tentu sebagai kekuatan mereka untuk mampu bertahan dan berdaya saing dengan lulusan perguruan tinggi lain,” pungkasnya. (wid)