Foto: Defria Kirana ST.Kom.,M.MSi., saat menjadi narasumber webinar KPRK bersama PSU dan Kadin Bali.

Denpasar (Metrobali.com)-

Kondisi pandemi Covid-19 yang saat ini melanda memang berbawa berbagai dampak dan mengubah pola hidup sehari-hari.

Dengan penerapan sosial distancing dan physical distancing seperti jaga jarak, menghindari kerumunan, juga dengan bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah membuat ruang gerak masyarakat juga menjadi terbatasi.

Dampak Covid-19 juga memukul perekonomian. Tidak sedikit pelaku usaha seperti juga pelaku UMKM yang aktivitas bisnisnya terganggu, merugi bahkan ada yang terancam gulung tikar.

Menghadapi kondisi ini hingga agar mampu”Berdamai dengan Covid-19″ dan menyongsong “New Normal Life”, tentunya pelaku usaha harus tetap menjaga produktivitas.

Harus tetap optimis dan kreativitas juga menjadi kunci merespon kondi saat ini dan beradaptasi di tengah serba ketidakpastian yang ada.

“Untuk menghadapi kondisi pandemi Covid-19 saat ini, kreativitas menjadi harga mati,” kata pelaku ekonomi kreatif yang juga anggota KPRK Defria Kirana ST.Kom.,M.MSi.

Hal ini disampaikan Defria saat menjadi narasumber webinar (seminar online) “Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) Provinsi Bali dan Pusat Studi Undiknas (PSU) Bersama Mengajak Move On untuk Menghadapi New Normal Life Post Pandemi Covid-19” pada Rabu, 20 Mei 2020, bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas).

Dalam webinar kali ini, Defria membawakan materi “Kreativitas Harga Mati” dengan harapan mengajak dan menginspirasi publik menjadi kreatif dalam menyikapi kondisi pandemi Covid-19 ini.

Baginya kreatif berarti anti-mainstream, thinking out of the box. Kreativitas itu bisa menjadi sesuatu yang mahal selain adanya perlindungan hukum terhadap hasil kreativitas misalnya yang sudah menjadi suatu produk atau brand/merek tertentu.

“Kreativitas ini juga kunci menjadi entrepreneur dan penting untuk memunculkan karya inovatif yang bermanfaat banyak orang,” kata Defria.

Entrepreneur itu menambah nilai dari suatu barang dari barang tidak berharga menjadi barang berharga yakni dengan kreativitas.

Lalu apa kunci menjadi entrepreneur? Menurut Defria kunci menjadi entrepreneur terletak pada kemampuan mencari masalah dan temukan solusi

Lalu bagaimana cara mengasah kreativitas agar bisa menjadi entrepreneur yang sukses?

Pertama bisa dengan membuat storyline, yakni membuat ide dari sesuatu yang dilihat/didengar. Kedua, collaborate (berkolaborasi).

“Share dan kembangkan ide bersama teman. Two heads are better than one,” ujar Defria.

Ketiga, keep a diary, catat selalu ide brilliant. Keempat, rajin-rajinlah membaca buku untuk menambah pengetahuan dan mendapatkan ide baru.

Kelima, be curious (punya rasa ingin tahu tinggi) dan selalu mencari hal-hal baru. “Ide cemerlang ngga bisa ditemuin di dalam satu kotak saja,” kata Defria.

Keenam, temukan kreativitas dengan menggunakan metafora, pengandaian dan perbandingan. Ketujuh, teach (mengajarkan/berbagi pengetahuan).

“Dengan mengajar kita bisa terpacu mendalami sesuatu,” tutup Defria.

Sementara itu Webinar “Coaching Ala Covid-19” ini terselenggara juga atas sinergi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali dimana Ketua Umum Kadin Bali Made Ariadi, S.H., sebagai Keynote Speaker.

“Webinar ini bentuk sinergi untuk energi KPRK dan Kadin Bali untuk menginspirasi dan mengajak kita semua bangkit, move on dari Covid-19 dan menyongsong New Normal Life,” kata Ketua KPRK Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H., M.M., M.H.

Webinar ini juga menghadirkan sejumlah narasumber berpengalaman dengan berbagai materi yang menarik, relevan dan inspiratif.

Diantaranya Ketua KPRK Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H., M.M., M.H., yang juga Kepala Pusat Studi Undiknas dengan materi “Formula 5O Kunci Sukses.”

Pelaku ekonomi kreatif yang juga anggota KPRK Defria Kirana ST.Kom.,M.MSi., dengan materi “Kreativitas Harga Mati.”

Anak Agung Mia Intentilia, S.IP.,M.A., yang merupakan profesional MC dan Public Speaker dan sekaligus Sekretaris GTS (Good-Trustworthy-Smart) Institute Bali dengan materi “Personality Kunci Sukses.”

Selanjutnya dosen Undiknas Dr. Nina Eka Lestari membawakan materi “Mengelola Keuangan Situasi Pandemi.”

Ir. Made Wiratni dengan topik “Ngobrol Bisnis” dan founder startup Milenial’s Kopi Wayan Sadukari membagikan “Best Parctices Milenial’s Kopi & Jamile.”

Webinar dipandu moderator Indah Pratiwi, S.Sos.,M.I.Kom. yang merupakan pakar komunikasi dan juga KPS (Kepala Progam Studi) Ilmu Komunikasi Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial (FHIS) Undiknas Denpasar. (wid)