tabanan CANDRA

Tabanan (Metrobali.com)-

 Mantan Bupati Klungkung, Wayan Candra tak kenal lelah blusukan menemui warga untuk bersimakrama keliling Bali. Bahkan di tengah guyuran hujan deras, Minggu (26/1) malam, mantan ketua Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) saat PDI pimpinan Megawati diberangus Orde Baru ini, masih menyempatkan diri bertemu dengan puluhan warga Tabanan di Desa Tegallinggah. Warga pun menodong Candra untuk memperjuangkan perimbangan pendapatan Daerah.

 Menurut salah seorang tokoh masyarakat Desa Penatahan, Kecamatan Penebel, Nyoman Kurnayasa, pembagian pendapatan antara daerah dengan pemerintah belum berimbang. Khususnya Pulau Bali yang mengandalkan pariwisata dan kebuayaan sebagai sumber pemasukan utamanya, tidak mendapatkan pembagian yang adil dengan pemerintah pusat. Sampai saat ini, Bali belum mendapatkan hak yang setara dengan daerah lain yang menghasilkan sumber daya alam mineral.

 “Kami berharap nanti, bisa memperjuangkan perimbangan pendapatan daerah,” ujar Kumayasa.
Di Tabanan, Candra yang datang untuk mensosialisasikan dirinya maju sebagai Caleg DPR RI dari PDIP bali ini disambut hangat masyarakat. Meski diwarnai hujan yang cukup deras, tidak menyurutkan masyarakat untuk bertemu dengan mantan bupati Klungkung dua periode ini.

 “Terus terang saja kami sangat senang. Kami tidak melihat darimana asalnya, tapi komitmen untuk membangun masyarakat. Bagi kami, yang penting nanti tidak putus komunikasi dan bisa diajak komunikasi,” ujar Kurnayasa.
Ketua Kelompok Tani Wirawana, Penebel, Nyoman Pasek, bahkan memuji track record Candra sebagai seorang politisi. “Pengalaman bapak di politik membuat saya semakin percaya. Mudah-mudahan malam ini merupakan suatu berkah buat kita untuk mendukung bapak ke senayan,” ujarnya.

Warga yang hadir sempat mengeluhkan wakil rakyat yang sedang menjabat saat ini. Pasalnya, setelah menjabat mereka kebanyakan lupa atas dukungan masyarakat. “Kami juga kecewa sebenarnya, apalagi wakil yang kami percayakan tidak naik lagi. Yang dulu, jangankan turun langsung, diajak komunikasi saja susah,” ujar Nyoman Pasek kesal. Ia berharap, jika Candra berhasil duduk di DPR RI nanti mampu menyambungkan aspirasi masyarakat ke tingkat pusat.
Begitu pula dengan Wayan Wirawan. Tokoh asal Tegallinggah itu menyambut baik semakin banyak pemimpin yang mau turun langsung ke masyarat. “Silaturahmi seperti ini yang kami harapankan. Jangan setelah terpilih terus menghilang,” ucap Wirawan.
Apalagi, sebagai penggagas 7 Desa Wisata di Tabanan, Wayan Wirawan menilai pemerintah pusat dan daerah belum kompak dalam mengembangkan potensi daerah. “Secara pemahaman pembagian tugas dan wewenang masih kabur. Kebanyakan sendiri-sendiri tidak dalam satu tim,” katanya.

Itulah sebabnya, Wayan Wirawan menginginkan ada wakil yang menyuarakan aspirasi masyarakat di tingkat pusat. “Nah itu makanya kami penting untuk punya wakil di tingkat pusat. Tak masalah dari Tabanan atau daerah lain, yang penting dia wakil kami,” ujar Wirawan.
Mendengar aspirasi itu, Candra pun berjanji memperjuangkan masyarakat Tabanan yang sebagian besar sebagai petani. “Saya tidak mengandalkan tim sukses. Tapi saya turun langsung. Saya ke pelosok-pelosok pun saya turun, Seperti petani, setelah dapat hasil harus ke sawah lagi. Bukan baru dapat hasil, tidak datang-datang lagi. Setelah nanti terpilih, saya akan datang kembali ke sini. Itu konsekuesi jadi politisi, karena kita hidup bersama masyarakat,” kata Candra. RED-MB