Harganas 1

Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara, saat menyerahkan hadiah kepada juara Harganas Tingkat Kota Denpasar di Wantilan Pura Desa Peguyangan Kaja, Senin (10/8).

Denpasar (Metrobali.com)-

Pemerintah Kota Denpasar melalui Badan KBPP Kota Denpasar mengadakan peringatan Hari Keluarga Nasional ke XXII di Kota Denpasar, Senin (10/8) di Wantilan Pura Desa Peguyangan Kaja. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara sekaligus menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba Harganas tingkat Kota. Hadir juga dalam kesempatan ini DPRD Kota Denpasar Wayan Sutama, Sekretaris BKKBN Provinsi Bali I Gede Ketut Sutanjaya, Sekretaris BKBPP Kota Denpasar AA Ngurah Wijaya dan instansi terkait lainya.

Peringatan Harganas XXII di Kota Denpasar ini diselenggarakan guna meningkatkan komitmen Pemerintah Daerah tentang pentingnya pembangunan keluarga serta meningkatkan keluarga mengenai peran dan fungsi keluarga dalam rangka mewujudkan keluarga kecil yang berketahanan dan sejahtera, demikian disampaikan Sekretaris BKBPP Kota Denpasar AA Ngurah Wijaya saat laporannya. Selain itu juga untuk meningkatkan peran serta seluruh stakeholder dan mitra kerja masyarakat dalam melaksanakan program kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga untuk membangun keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

Lebih lajut di jelaskan, adapun Prestasi yang di raih Kota Denpasar dalam Harganas XXII ini berupa Juara I Nasional Puskesmas untuk Regional II (PP PB IUD IMPLANT 25.000 s/d 100.000) diraih oleh Puskesmas II Denpasar Barat, Juara II Nasional BPM untuk Regional Jawa Bali diraih oleh Bidan Ida Ayu Tirtawati, Juara II Nasional Kel Bina Keluarga Remaja diraih BKR Cempaka Banjar Tegal Sari, Desa Tegal Harum Kecamatan Denpasar Barat dan Juara Harapan II Nasional diraih oleh PPKS Jempiring Kota Denpasar.

Sementara Sekretaris BKKBN Provinsi Bali I Gede Ketut Sutanjaya, menyatakan, Harganas dibentuk untuk karakter bangsa dari keluarga. ‘’Jadi kita harus mendidik anak-anak supaya menjadi generasi muda dari kecil. Hal inilah kita bentuk, sehingga nantinya membentuk karakter bangsa,’’ ujarnya.

Diungkapkannya, sampai saat ini Indonesia masih menghadapi empat masalah besar dalam bidang kependufdukan, yakni jumlah yang besar, pertumbuhan yang tinggi, persebaran yang tidak merata, dan kualitas yang rendah. ‘’Kota Denpasar sudah memperoleh bonus demografi sebelum tahun 2000. Pada tahun 2000 bonus demografinya yaitu 100 orang angkatan kerja menanggung 37 yang tidak bekerja. Begitu juga Kota Denpasar mendapatkan hasil yang mengembirakan, di mana TFR 1,95, CPR modern 49,56 persen, MKJP36,42 persen, ASFR 15-19 tahun 17/1000 perempuan dan usia kawin pertama 23 tahun,’’ paparnya. AYS’-MB