Ogoh-Ogoh Banjar Tohpati (Naga Taksaka)Ogoh-Ogoh Banjar Tangguntiti Kesiman

Denpasar (Metrobali.com)-

Malam pangerupukan menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1937, Jumat (20/3) malam lalu, sebanyak 30 ogoh-ogoh dari Desa Adat Kesiman beradu kreatifitas dalam pergelaran parade ogoh-ogoh di Catus Pata (Perempatan) Tohpati, Kesiman. Pelaksanaan parade ogoh-ogoh ini dibuka langsung Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara di damping Ketua DPRD Kota Denpasar I Gst Ngurah Gede, Kadis Kebudayaan Kota Denpasar I Made Mudra, Camat, Lurah Kesiman, Kades Kesiman Kertalangu, Kades Kesiman Petilan, Bendesa Pakraman Kesiman, tokoh puri di Kesiman dan instansi terkait lainnya. Karena adanya parade alias lomba di Kesiman ini, masyarakat yang ingin menyaksikan parade ini pun tampak tumpah ruah di jalan.

Ogoh-Ogoh Banjar Meranggi Kesiman (Bhuta Ulu Singa)Ogoh-Ogoh Banjar Kedaton (Sangkala Bairawa)

Di Desa Kesiman puluhan ogoh-ogoh ini telah berjejer rapi, siap untuk melakukan atraksi selepas Wawali Jaya Negara memukul pelapah kelapa (dahan kelapa) diiringi tiupan sungu, suara kentongan dan disambut alunan gambelan Baleganjur. Suasana semakin meriah ketika penampilan pembukaan dimulai dengan Seni Tarian Kecak Massal dengan mengambil tema “Nangluk Mrana” mengingat subak merupakan ikon Dari Desa Budaya di desa Kesiman Kertalangu ini.

Ogoh-Ogoh Banjar Bukit Buwung Kesiman (Sang Suratma)Ogoh-Ogoh Banjar Biaung Kesiman Kertalangu

Kemudian suasana pun semakin semarak ketika penampilan pertama dengan ogoh – ogoh Sekaa Teruna  Banjar Tohpati yang menampilkan perwujudan Naga Taksaka dimana terlihat seekor naga yang sedang bertarung dengan dipadukan fragmentari yang menggambarkan cerita tema dari ogoh-ogoh tersebut. Tidak mau kalah, seusai Banjar Tohpati, Banjar Kesambi dan Banjar Kedaton pun ikut unjuk gigi dalam parade ini. Sekaa Teruna Banjar Kesambi menampilkan ogog-ogoh dengan cerita Sang Suta Soma dan Banjar Kedaton dengan penampilan ogoh-ogoh yang berwujud Sangkala Bairawa. Kemeriahan pun menyatu dalam malam parade  ini dan para penonton pun tak mau ketinggalan untuk mengabadikan atraksi ogoh-ogoh masing-masing Banjar di Desa Kesiman ini dengan kamera, hanpone, tablet dan alat perekam sebagainya.

Sementara itu Wakil Bendesa Pakraman Kesiman, I Wayan Sukana, mengatakan, parade ogoh-ogoh di Desa Adat Kesiman, merupakan ajang untuk menggali kreatifitas seni generasi muda khususnya sekaa truna di masing-masing banjar se-Desa Adat Kesiman. ‘’Parade ogoh-ogoh yang dilaksanakan Desa Adat Kesiman, merupakan rangkaian dari penyambutan hari raya Nyepi Tahun Baru Saka 1937 tahun ini,’’ kata Sukana. Diungkapkannya, untuk kriteria pemenang berdasarkan kesesuaian tarian ogoh-ogoh dengan gambelannya atau musiknya, kekompakan dan bentuk dari ogoh-ogoh yang dibawakan selama durasi 5 menit dalam satu penampilan. AYS’-MB