Denpasar (Metrobali.com)-
Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menjadi Keynote Speaker pada Gathering Setneg Mantul Road to G20 yang digelar Kementrian Sekretariat Negara dan Bekraf Denpasar di Jumpa Coffee, Jalan Kaliasem, Denpasar, (23/5). Dimana, kegiatan yang dilaksanakan serangkaian menyambut KTT G20 ini diharapkan menjadi momentum akselerasi pemulihan ekonomi dan pariwisata Bali.
Hadir dalam kesempatan tersebut sebagai narasumber yakni Kepala Biro Humas Kementerian Sekretariat Negara RI, Eddy Cahyono Sugiarto, Pelaku Bisnis Kreatif dan Kandidat Ekonomi Bisnis, IB Rai Dharmawijaya Mantra, Guru Besar FE Universitas Udayana, Prof. Dr. I Wayan Ramantha dan Co Founder Kepeng.id dan  CEO Baliola.com, I Gede Putu Rahman Desyanta. Hadir pula Kepala Bappeda Kota Denpasar, Putu Wisnu Wijaya Kusuma dan Ketua Harian Bekraf Kota Denpasar, Putu ‘Lengkong’ Yuliarta.
Wakil walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menyampaikan apreaisasi setinggi-tingginya dan mengucapkan terimakasih sebesar-bearnya atas prakarsa penyelenggaraan acara ini. Hal ini tentu menjadi momentum untuk bersinergi bersama segenap pihak terkait untuk mewujudkan Denpasar Maju.
Lebih lanjut dijelaskan, setelah lebih dari dua tahun terkungkung oleh pandemi Covid-19 dan menghadapinya dengan berbagai cara, kini wabah tersebut mulai menyurut dan masyarakat global sudah mulai berani melangkah memperluas gerak dan jarak.
“Berbagai kebiasaan di masa pandemi, seperti ketaatan terhadap pola hidup sehat dan fleksibilitas pola komunikasi antar persona maupun antar lembaga, telah eksis pada sebagian besar orang dan berlanjut di era pasca pandemi ini. Bahkan pola ekspresi  dan rekreasi pun mengalami perubahan pada sebagian kalangan,” katanya
Dikatakan Arya Wibawa, bagi daerah yang bersandar pada industri pariwisata, pandemi Covid-19 memunculkan kesadaran baru. Dimana, industri pariwisata tidak boleh dibiarkan sebagai sandaran tunggal. Sehingga hendaknya ada sandaran lain yang dapat menjadi alternatif di saat terjadi situasi darurat yang melumpuhkan sendi-sendi utama pariwisata.
“Pada titik inilah Kota Denpasar yang  sejak lama mengarahkan kotanya menjadi Kota Kreatif, mendapat penegasan bahwa pilihan itu benar adanya,” ujarnya.
Menurut Arya Wibawa, kesadaran kedua adalah bahwa setiap “musibah” selalu mengandung “berkah”. Hal ini berupa munculnya peluang-peluang lahirnya inovasi baru sebagai solusi dari berbagai persolan yang dihadapi.
“Jika melihat beberapa kecenderungan, peluang-peluang yang menguat saat ini sebagian besar berada di ranah industri rekreasi, industri teknologi informasi dan teknologi industri keuangan.  Dalam konteks itulah pertemuan kita sore hingga petang ini menemukan relevansinya,” jelasnya
“Penyelenggaraan KTT G20 di Bali tahun ini merupakan momentum yang sangat baik sebagai titik berangkat untuk mengembangkan semua itu. Karena itu, diperlukan kesiapan dan ketetapan hati untuk menyambut dan mengolah semua peluang dan kemungkinan yang akan muncul setelah perhelatan besar tersebut digelar,” imbuhnya
Ketua Pelaksana Harian Bekraf Denpasar, I Putu Yuliartha menjelaskan, acara ini diselenggarakan untuk merespons perkembangan yang sedang berlangsung di Bali maupun di dunia global. Dimana, penyelenggaraan perhelatan besar berskala global di Bali, yakni KTT G-20 yang harus direspons dengan sebaik-baiknya.
“Kita harus pintar memosisikan diri dan berperan dalam perkembangan yang akan terjadi sepanjang dan pasca pertemuan puncak para kepala negara G20 tersebut diselenggarakan,” ujar Yuliarta.
Sementara Kepala Biro Humas Kementerian Sekretariat Negara RI, Eddy Cahyono Sugiarto memaparkan bahwa acara ini selain merupakan acara “pemanasan” dari acara puncak KTT G-20. Hal ini juga sekaligus sebagai upaya menyerap aspirasi publik mengenai hal apa yang harus diperjuangkan dalam perhelatan akbar tersebut sehingga memberi dampak yang besar bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia secara luas.
“Melalui acara ini kami berupaya menyerap aspirasi masyarakat sehingga dapat kami perjuangkan pada perhelatan strategis tersebut,” tandasnya.
Sumber : Humas Pemkot Denpasar