Jakarta, (Metrobali.com)

 

Pada tanggal 22 Januari 2021 telah terjadi cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang yang berdampak banjir dan tanah longsor di sebagian besar wilayah Kota Manado dan sebagian Wilayah Minahasa. Adapun wilayah-wilayah yang terendam banjir meliputi Kecamatan Malalayang (Kel. Bahu, Kel. Malalayang I, Kel. Malalayang Barat, Winangun I), Kec. Mapanget (Kairagi I), Kec. Paal Dua (Kel. Malendeng, Kel. Paal II, Kel. Perkamil), Kec. Sario (Kel. Ranotana, Kel. Sario, Kel. Tumpaan, Kel. Sario Kota Baru, ( Kel. Titiwungen), Kec. Tikala (Kel. Banjer, Kel. Paal IV, Kel. Taas, Kel. Tikala Ares, Kel. Tikala Baru), Kec Wanea (Kel. Karombasan, Kel. Pakowa, Kel. Tanjung Batu), serta Kec. Pineleng (Kab. Minahasa).

Berdasarkan informasi dari meda sosial, media massa serta tinjauan langsung dampak yang ditimbulkan yaitu ratusan rumah warga serta beberapa akses jalan utama/protokol sempat putus yang diakibatkan oleh banjir dan tanah longsor.

Curah hujan dengan intensitas lebat tercatat di Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado pada tanggal 22 januari 2021 65mm dan curah hujan intensitas ekstrem di Stasiun Geofisika Manado yang terletak di Kec. Winangun I sebesar 258.6 mm, Pos hujan Bailang sebesar 187.0 mm dan Pos hujan Paal 4 sebesar 259.5mm.

Berdasarkan kondisi Dinamika Atmosfer terkini adanya pusat tekanan rendah (Low Preassure Area/ LPA) LPA (1008 hPa) di Laut China Selatan dan LPA (998 hPa) di Laut Timur yang membentuk Sirkulasi Siklonal menyebabkan pola gradiend angin di Sulawesi Utara yaitu konvergensi / pertemuan massa udara dan perlambatan massa udara. Massa udara yang bertemu dan melambat di Sulawesi Utara merupakan massa udara basah yang terbawa dari Samudera Pasifik sebelah barat. Teridentifikasi Labilitas Atmosfer (Pengamatan Udara Atas) pada jam 00 UTC (08.00 WITA) memiliki Indeks-indeks labilitas yang kuat dan memiliki energi besar untuk mendukung terjadinya pertumbuhan awan Cumulonimbus (CB) di Wilayah Sulawesi Utara khususnya Kota Manado dan sekitarnya. Kelembaban udara relatif di lapisan 850mb = 80 %, 700mb = 80 % dan 500 mb = 100 %. yang menunjukan kelembapan udara dari lapisan bawah hingga lapisan atas sangat basah sehingga mendukung pertumbuhan awan-awan CB di wilayah Sulawesi Utara. Kondisinya atmosfer demikian mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat/petir dalam durasi waktu yang lama.

Pada Periode Januari- Februari diprakirakan hujan untuk wilayah Sulawesi Utara secara umum masih dikategorikan kategori menengah hingga tinggi (50mm-200mm/dasarian atau per minggu)

BMKG Sam Ratulangi Manado telah membuat Peringatan Dini Cuaca ekstrem yaitu hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang yang diterbitkan tanggal 22 Januari 2021 mulai pukul13.00 WITA hingga pukul 19.45 WITA. Peringatan dini tersebut dikirim melalui media sosial (Telegram, WhatsApp, Web Sam Ratulangi, Instagram, Facebook) ke Stakeholder di Sulawesi Utara dan kepada kepala-kepala lingkungan (setingkat RT). Potensi cuaca ekstrem yang terjadi di bulan Januari telah diinformasikan secara rutin melalui Peringatan Dini 7 harian, 3 harian dan 1-3 jam (Nowcasting)

Prospek tiga hari ke depan, hampir seluruh wilayah Sulawesi Utara diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Namun perlu diwaspadai untuk wilayah Sulawesi Utara bagian pesisir barat seperti Kota Manado, Kab. Minahasa Utara, Kab. Minahasa bag. Barat dan Utara, Kota Tomohon, Kab. Minahasa Selatan bag. Barat, Kab. Bolmong bag. Utara, Kep. Sitaro, kep. Sangihe dan Kep Talaud berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat

Intensitas hujan secara umum akan cenderung menurun namun ada peningkatan kembali pada minggu kedua Februari dlm kondisi normal sebagaimana siklus musim hujan.

Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem dan dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, dan jalan licin. Masyarakat juga diimbau agar terus memperbaharui perkembangan informasi dari BMKG dengan memanfaatkan kanal media sosial infoBMKG, atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

Editor : Sutiawan