pulau serangan

Denpasar (Metrobali.com)-

Wisatawan Tiongkok (China) paling antusias meramaikan objek wisata olahraga air (Water Sport) di perairan Pulau Serangan yang berlokasi sekitar 10 kilometer dari pusat Kota Denpasar, Bali.

“Wisatawan Tiongkok menyukai olahraga air di perairan Serangan, karena keindahan alam bawah bawah lautnya yang banyak dihuni spesies terumbu karang, ikan nemo, maupun biota laut lainnya yang mempesona,” kata Marketing Manajer Serangan “Dive and Water Sport”, Wayan Darna, di Denpasar, Minggu (22/2).

Ia menjelaskan, wisatawan Tiongkok yang mengunjungi Pulau Serangan usai perayaan Tahun Baru Imlek 2566 mencapai 500 orang per hari jauh di atas angka kunjungan wisatawan negara lainnya.

Sedangkan pada hari hari biasa kunjungan wisatawan asing dan domestik di Pantai Melasti Pulau Serangan mencapai 200 orang, sebanyak 30 persen diantaranya wisatawan dari Jepang, Australia dan Eropa.

Menurut dia, upaya promosi akan terus digiatkan sehingga pada musim liburan Maret hingga April diharapkan angka kunjungan wisatawan asing bisa terus ditingkatkan hingga 800 orang per hari.

Wayan Darna menambahkan, untuk dapat melihat keindahan bawah laut tersebut, para wisatawan harus menyelam dengan kedalaman tujuh meter agar dapat mengakses keindahan dan kekayaan laut yang ada di Pulau Serangan itu.

“Wisatawan Tiongkok sangat menyukai keindahan alam bawah laut Pantai Melasti Pulau Serangan dan mereka cenderung menyukai kegiatan menyelam tanpa harus berenang atau ‘Underwater Seawalker’ itu, selain olahraga lainnya seperti menyelam atau “diving”, dan “turtel island”.

Selain itu, kegiatan olahraga air yang dapat dilakukan di Pulau Serangan itu yakni “jet ski, donut boat, banana boat, snorkeling, fly fishing, parasailing, wakeboard dan waterski”.

Ia mengungkapkan wisatawan Tiongkok merasa sangat menikmati olahraga menyelam tanpa harus berenang dengan 30 menit hingga 60 menit (satu jam), karena biasanya banyak wisatawandari negara berjulukan “Negeri Dibalik Tirai Bambu” itu banyak yang kurang bisa berenang.

“Kalau wisatawan Jepang, apalagi Australia dan Eropa lebih senang melakukan kegiatan menyelam,” ujarnya.

Ia megakui wisatawan Tiongkok senang ke Pulau Serangan karena dapat berinteraksi langsung dengan biota laut yang unik seperti terdapat ikan nemo, honey-honey dan terumbu karang atau koral original yang berwarna – warni serta sejumlah karang buatan berupa gapura yang sudah menyerupai karang aslinya.

Pulau Serangan merupakan tempat penangkaran penyu hijau dan saat tertentu ada momen menarik yang bisa disaksikan langsung di Pulau tersebut yakni proses melepaskan anak penyu hijau atau tukik ke laut.

Selain dapat menyaksikan penyu-penyu di pulau tersebut, wisatawan juga dapat mengabadikan keindahan Desa Serangan yang terkenal dengan pantainya yang indah dan deburan ombaknya.

Selain itu, Pulau Seragan juga memiliki hutan bakau yang sangat dilestarikan ekosistemnya dan masyarakat lokal dan para penggiat kelestarian alam ikut bahu-membahu menanam bibit bakau.

“Hutan bakau sangat signifikan peranannya karena memiliki perananan dalam menjaga kelestarian alam perairan Pulau Serangan,” demikian Darna. AN-MB