Wartawan di Labuan Bajo Turun ke Jalan

Labuan Bajo (Metrobali.com)-

Seluruh wartawan baik media cetak maupun elektronik di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), turun ke jalan. Para jurnalis ini menggelar aksi demonstrasi memerotes tindakan aparat kepolisian di Polres Manggarai Barat yang menghalang-halangi wartawan dalam mendapatkan data di korps coklat itu.

Seperti disaksikan, para jurnalis memulai aksinya dari Puncak Waringin Labuan Bajo sekitar Pukul 09.00 Wita. Dengan menggunakan satu mobil pickup yang dilengkapi pengeras suara, para jurnalis berdemo dengan menyusuri jalan-jalan utama di kota pariwisata di ujung barat Pulau Flores itu.

Aksi yang didukung ratusan tukang ojek dan nelayan di Kota Labuan Bajo ini, menyasar Kantor Polres dan Kantor Bupati Manggarai Barat. Dari atas mobil pickup, para jurnalis secara bergantian berorasi. Mereka memerotes aksi tidak terpuji aparat kepolisian yang menghalang-halangi kerja wartawan.

Mereka juga mengecam tindakan oknum aparat kepolisian di Labuan Bajo, yang diduga terlibat mengerjakan serta mengamankan sejumlah proyek. Belum lagi ada dugaan kuat, sejumlah oknum aparat kepolisian di Polres Manggarai Barat juga menjadi dalang kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di daerah itu.

“Saya kutuk keras oknum polisi yang melakukan aksi kekerasan kepada wartawan Metro TV Saudara John Lewar,” ujar Ketua Persatuan Wartawan Manggarai Barat Serilus Ladur, dalam orasinya.

Menurut Serilus, apa yang dilakukan aparat Polres Manggarai Barat menghalang-halangi kerja wartawan, adalah sangat tidak dibenarkan. “Ada itikad baik dari wartawan untuk mengonfirmasi berita, tetapi reaksi aparat kepolisian justru menghalangi tugas wartawan,” tegasnya.

“Reaksi aparat seperti ini, seakan membenarkan dugaan bahwa ada oknum polisi yang bermain dan membekingi sejumlah proyek di daerah ini. Apalagi, ada banyak proyek bermasalah yang bahkan sudah ada tersangkanya, namun kasusnya dipetieskan,” beber Serilus.

Kecaman juga dilontarkan wartawan Metro TV John Lewar, dalam orasinya. Ia mengaku kecewa dengan perlakuan oknum aparat kepolisian, yang sehari sebelumnya menghalangi dirinya untuk mengonfirmasi pemberitaan.

“Tidak hanya dihalang-halangi, saya bahkan diancam melalui SMS oleh oknum aparat kepolisian. Saya mengecam keras hal ini,” tandas Lewar.

Usai menggelar orasi, massa aksi menuju Kantor Bupati Manggarai Barat. Sayangnya, tidak ada satu pun pejabat setempat yang menerima kehadiran wartawan. Sekitar Pukul 12.00, para jurnalis bersama ratusan tukang ojek dan nelayan ini, membubarkan diri dengan tertib. SON-MB

activate javascript