Jembrana (Metrobali.com)
Dua ekor penyu ditemukan warga dalam kondisi mati di Pantai Perancak, Desa Perancak, Kecamatan Jembrana.
Penyu dalam kondisi mati dari informasi ditemukan warga dalam waktu dua hari berturut-turut yakni tanggal 12 dan 13 Juli 2020.
Koordinator Konservasi Penyu Kurma Asih Desa Perancak, Wayan Anom Astika Jaya, Rabu (15/7) mengatakan kedua penyu ditemukan warga dalam kondisi sudah membusuk.
Bangkai penyu pertama dengan panjang karapas sekitar 67 Cm dan lebar 65 Cm ditemukan warga di Pantai Yeh Kuning, Desa Yeh Kuning pada hari Minggu (12/7).
Sedangkan penyu kedua dengan panjang karapas sekitar 68 Cm dan lebar 65 Cm ditemukan di Pantai Perancak pada Senin (13/7).
Ia tidak berani memastikan penyebab kematian kedua penyu dewasa tersebut. Karena menurutnya banyak faktor yang bisa menyebabkan penyu mati selain faktor alam.
Kendati sudah mati kata Anom, penemuan bangkai penyu jenis penyu lekang tetap dikoordinasikan dengan pihak BKSDA.
“Karena sudah mengeluarkan bau busuk, jadi langsung kita kubur. Kita kubur disekitar lokasi penemuan. Prosedurnya memang seperti itu” jelas Anom.
Keberadaan penyu lekang lanjutnya, banyak ditemukan di sekitaran Pantai Yeh Kuning dan Perancak.
Sebagai lokasi konservasi penyu pihaknya sudah banyak melepasliarkan tukik di Pantai Perancak.
“Meskipun masa pandemi Covid-19 kami tetap melakukan aktifitas. Hari ini kami melepasliarkan 500 ekor tukik” ungkapnya.
Menurutnya siapa pun boleh ikut serta dalam melepasliarkan tukik. “Karena sekarang pandemi Covid-19 harus memperhatikan protokol kesehatan” pungkasnya. (Komang Tole)