Warga Karangasem yang mengungsi di Desa Badingkayu, Kecmatan Pekutatan

Warga Karangasem yang mengungsi di Desa Badingkayu, Kecmatan Pekutatan.

Jembrana (Metrobali.com)-

Sejak status Gunung Agung ditetapkan menjadi Awas pada Jumat (22/9) malam lalu, hingga Senin (25/9) ratusan warga Karangasem mengungsi ke Jembrana.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana hingga Senin (25/9) tercatat 208 orang warga Karangasem mengungsi ke Jembrana. Jumlah tersebut meningkat dari hari sebelumnya sebanyak 180 orang.

Mereka tersebar di 5 kecamatan di Jembrana, diantaranya di 96 orang Kecamatan Pekutatan, di Kecamatan Mendoyo 49 orang, di Kecamatan Jembrana 36 orang, di Kecamatan Negara 5 orang dan di Kecamatan Melaya 22 orang.

Kepala BPBD Jembrana, Ketut Eko Susilo Artha Permana mengatakan warga Karangasem yang mengungsi ke Jembrana merupakan katagori pengungsi mandiri. Karena menurutnya para pengungsi mencari sendiri tempat mengungsi, bukan ke posko pengungsian yang telah disediakan.

“Sampai hari Senin (25/9) ini tercatat ada 208 orang warga Karangasem yang mengungsi ke Jembrana. Tidak menutup kemungkinan akan bertambah” ujar Eko, Senin (25/9).

Menurutnya warga Karangasem yang mengungsi ke Jembrana tersebar di sejumlah desa dan kelurahan di 5 kecamatan di Jembrana.

“Umumnya mereka tinggal atau menetap di rumah-rumah saudara atau kerabatnya” ungkapnya.

Menurut Eko, pihaknya juga membangun posko terpadu penerimaan dan penyaluran bagi pengungsi Gunung Agung dengan tujuan agar bantuan yang akan disalurkan untuk pengungsi tepat sasaran dan merata dan tepat guna.

“Poskonya kita bangun di halaman kantor kita (BPBD) di Jalan Ngurah Rai, Negara” ucapnya. MT-MB